Cegah DBD, Dinkes Kota Kupang Akan Bagi-Bagi Nyamuk Untuk Warga

demam berdarah di kabupaten sikka
Ilustrasi Demam Berdarah

EXPONTT.COM, KUPANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang akan membagikan nyamuk jenis wolbachia kepada warga Kota Kupang.

Pembagian nyamuk jenis wolbachia ini merupakan implementasi program Kemenkes RI untuk menurunkan angka demam berdarah dengue (DBD) di Kota Kupang.

Nyamuk wolbachia adalah inovasi yang dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD), sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.

Baca juga: Kronologi Kakek di Alor Ditemukan Meninggal di Antara Pohon Bakau Setelah 5 Hari Hilang

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati mengatakan, dengan dibagikannya nyamuk jenis wolbachia ini, maka penyemprotan atau fogging tidak dilakukan.

“Membasmi vektor nyamuk kita lakukan tidak lagi dengan penyemprotan atau apapun, karena itu bisa terulang kembali,” ungkap Kepala Dinkes Kota Kupang, drg. Retnowati, saat dihubungi Rabu, Oktober 2023 siang.

drg. Retno menjelaskan, metode pembagian nyamuk dilakukan untuk membuat nyamuk DBD menjadi mandul dan tidak dapat berkembang setelah kawin mawin dengan nyamuk jenis Wolbachia yang dibagi dinkes.

Baca juga:LLDIKTI XV NTT Fair 2023 Dibuka Secara Resmi Penjabat Gubernur, Digelar 3 Hari

“Apabila nyamuk menggigit orang dengan demam berdarah, maka virus dengue dalam nyamuk itu akan mati, sehingga saat nyamuk menggigit orang lain lagi maka sudah tidak ada virus dengue-nya lagi. Kalau yang jantan kawin dengan nyamuk lokal maka akan mati nyamuk lokalnya,” jelasnya.

Nantinya setiap warga akan dibagikan ember dengan jumlah 200 hingga 250 telur nyamuk Wolbachia dengan jarak atau radius setiap embernya sekitar 75 meter dengan uji coba dilakukan di Kecamatan Oebobo.

“Uji coba di Kecamatan Oebobo dulu yang memang angka kesakitannya paling tinggi dan kepadatan penduduknya paling besar di Kota Kupang,” tambah drg. Retnowati.

Baca juga:DPO Kasus Korupsi Bank NTT Ditangkap di Makassar

Telur-telur nyamuk Wolbachia yang akan dibagikan itu didistrubusikan dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang diternakan oleh program studi entomologi, Fakultas Biologi.

“Nanti akan dibagikan oleh tim kepada warga, sudah ada koordinator lapangannya, sudah kita tunjuk juga,” imbuhnya.

Pemeliharaan telur nyamuk oleh warga dilakukan selama dua minggu hingga menetas. Selain telur nyamuk, warga juga akan dibagikan pula pakannya.

Pembagian telur nyamuk akan dilakukan pada tanggal 1 November 2023 mendatang dan akan dilaunching oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pada 24 Oktober 2023 mendatang di Kupang.♦gor

Baca juga:Yani Mboeik: Emi Nomleni dan Semua Anggota DPRD Terlibat Atas Kehancuran Bank NTT