EXPONTT.COM, KUPANG – Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati menyebut, asap dari kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menghasilkan zat yang sama dengan zat yang ada dalam senjata kimia pembunuh yang dipakai di perang dunia (PD) pertama.
Dirinya menyebut, asap pembakaran dari sampah plastik mengandung senyawa kimia dioxin atau zat herbisida seperti yang ada pada tumbuhan yang bila dihirup dalam jangka panjang tentu berbahaya bagi kesehatan manusia.
“Karena zat serupa juga dipakai sebagai senjata pembunuh di perang dunia pertama,” katanya saat diwawancarai, Senin, 13 November 2023.
Baca juga: Lantik Penjabat Bupati Alor dan Sumba Tengah, Penjabat Gubernur NTT Titip Lima Program Prioritas
Selain itu, asap hasil pembakaran sampah juga menghasilkan zat Benzopirena yang akan mengganggu kesehatan jantung.
Ia menyebut asap dari pembakaran sampah menghasilkan karbon monoksida yang bila terhirup manusia bisa mempengaruhi kerja dari hemogoblin yang berpengaruh terhadap pengangkutan oksigen ke otak sehingga penghirup jangka panjang akan sinkop atau pingsanm
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, sampah medis yang juga ikut terbakar asapnya juga akan mengasilkan zat klorin yang beracun.
Baca juga: Lerai Perkelahian, Pemuda di Sikka Ditikam Kakak Ipar
Seperti diketahui, warga Kecamatan Alak, Kota Kupang, saat ini harus berjibaku dengan polusi udara yang terjadi akibat kebakaran yang terjadi di TPA Alak yang telah terjadi sebulan belakangan.
Kurang lebih sudah sebulan sejak 13 Oktober 2023 lalu hingga saat ini kebakaran di TPA Alah masih belum berhasil dipadamkan.
Untuk itu, Kepala Dinkes Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati berharap pemadaman total harus segera dilakukan.
Baca juga: BMKG Imbau Warga Tak Panik Soal Info Gempa di NTT
Sedangkan bagi masyarakat, dirinya mengimbau untuk mengenakan masker saat beraktifitas.
“Dinas Kesehatan Kota Kupang juga telah mangambil langkah antisipasi dengan penambahan obat-obatan dan pembagian masker serta petunjuk bagi masyarakat melalui puskesmas,” pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kupang, Theodora Ewalde Taek, meminta Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kupang, untuk pantang menyerah memadamkan api di TPA Alak yang telah sebulan terjadi.
Dirinya mengakui dengan kondisi sampah yang telah menumpuk tinggi dan kondisi cuaca panas yang begitu ekstrem sangat sulit untuk memadamkan api di TPA Alak.
“Memang sangat sulit untuk menyiram sampai ke bagian dasar tumpukan sampah, untuk itu pemerintah tidak boleh putus asa karena dampak akan dialami oleh masyarakat,” pungkasnya.♦gor
Baca juga: Lantik Penjabat Bupati Alor dan Sumba Tengah, Penjabat Gubernur NTT Titip Lima Program Prioritas