EXPONTT.COM, KUPANG – Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg Retnowati, meminta kepada masyarakat Kota Kupang untuk tidak khawatir terkiat informasi yang menyebut nyamuk wolbachia dapat berdampak buruk pada manusia.
Diketahui, program yang direncanakan dilakukan di 6 kota di Indonesia ini telah mendapatkan penolakan dari beberapa pihak.
Penolakan terhadap program ini diungkapkan bersama oleh “Gerakan Sehat untuk Masyarakat Indonesia”, sebuah gerakan yang diprakarsai oleh SFS Foundation, Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) dan Gladiator Bangsa, serta didukung oleh Puskor Hindunesia dalam konferensi persnya pada Minggu, 12 November 2023 di Hotel Grandhika, Jakarta Selatan.
Baca juga: Pemprov NTT Umumkan UMP Tahun 2024, Naik 2,96 Persen
Di Kota Kupang sendiri pembiakan telur nyamuk wolbachia telah secara resmi mulai dibagikan di Kecamatan Oebobo pada 1 November lalu dan di launching secara resmi oleh Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin pada Oktober 2023 lalu.
Ditargetkan nyamuk yang akan menetas sebanyak 27 ribu ekor nyamuk dan akan berkembang hingga menyebar ke seluruh Kota Kupang secara alami dan akan berkawin dengan nyamuk demam berdarah dengue (DBD) lokal.
Terkai hal itu, drg Retnowati mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir, pasalnya nyamuk tersebut telah melewati penelitian dan dikembangbiakan oleh Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Baca juga: Legalkah Para Pemegang Saham Bank NTT melakukan naik banding
“Program itu baik, tidak ada masalah, itu kan program kemenkes yang menunjuk kita disini sebagi pilot project untuk membasmi nyamuk DBD,” katanya, Senin, 20 November 2023.
Dirinya menjelaskan, Teknologi Wolbachia menggunakan bakteri alamiah tanpa ada rekayasa genetik. Wolbachia tidak menyebabkan mutasi virus DBD menjadi lebih ganas. Wolbachia justru menghambat perkembangan virus di tubuh nyamuk.
“Masyarakat bisa gunakan lotion anti nyamuk atau kalau memang sangat mengganggu disemprot obat pembasmi nyamuk,” pungkasnya.♦gor
Baca juga:Perolehan Laba Bank NTT di tahun 2023 kian Memburuk
