EXPONTT.COM, KUPANG – Seorang mahasiswa jurusan gizi Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kupang nekat melompat dari jembatan Liliba, Kota Kupang, Senin, 22 Januari 2024.
Mahasiswa berinisial FCT alias Farell (21) nekat melompat dari jembatan Liliba karena diduga stres dengan tugas kuliahnya. Beruntung percobaan bunuh diri yang dilakukannya gagal dan hanya mengalami luka-luka.
Dari keterangan saksi, Farell seharusnya melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Silu, Kabupaten Kupang selama satu bulan, namun dirinya terhambat dengan satu mata kuliah yang belum tuntas.
Baca juga: Diputus Pacar, Pelajar SMA di Maumere Gantung Diri di Kantin Sekolah
Korban menghubungi dosen mata kuliah tersebut melalui telepon, namun sang dosen tidak merespon.
Kemudian korban diberikan tugas untuk menyelesaikan makalah sebanyak 100 halaman dalam satu hari dan dikumpulkan pada hari Senin.
Minggu, 21 Januari 2024 malam, kerabat korban sempat membantu korban untuk menyelesaikan tugas makalah tersebut karena makalah itu akan dikumpulkan pada Senin 22 Januari 2024.
Baca juga: Tak Terima Pisah ranjang, Pria di TTU Aniaya Istri, Mertua dan Tetangga
Ayah korban, Julianus (64), sempat menasehati korban supaya korban tidak perlu stres dalam menghadapi perkuliahan. Julianus menguatkan korban bahwa tugas kuliah akan dikumpulkan tepat waktu dan sang ayah berjanji akan langsung mengantar korban ke lokasi PKL di Desa Silu setelah makalah dikumpulkan.
Pagi harinya, sekitar pukul 05.00 WITA Julianus yang sempat membantu mengemas perlengkapan sang anak untuk berangkat ke lokasi PKL terkejut karena Farell tak ada di kamarnya.
Mendapati itu, sang ayah mencoba menghubungi Farell melalui handphonenya, namun Julianus mendapatkan balasan pesan whatsapp dari Farell berisi “SOS”.
Baca juga: Kronologi Siswi SMA di Kota Kupang Dipaksa Layani Nafsu Bejat Ayah Tiri Hingga Hamil 4 Bulan
Kemudian Julianus menanyakan posisi korban dan korban menjawab bahwa sedang terjatuh di bawah jembatan Liliba.
Julianus kemudian langsung menuju jembatan Liliba, sesampainya disana, ia meminta bantuan pekerja proyek jembatan Liliba untuk mengecek keberadaan korban.
Pekerja proyek jembatan Liliba kemudian menemukan korban di bawah jembatan Liliba. Julianus dan petugas proyek dan serta anggota polisi lalu lintas lalu mengevakuasi korban menggunakan mobil proyek ke RSUD SK Lerik Kupang.
Baca juga: Buntut Guru Tak Terima Tunjangan Selama Setahun, Mahasiswa Ancam Segel Kantor Bupati Sabu Raijua
Kapolsek Oebobo, AKP Ricky Dally, SH yang dikonfirmasi Senin, 22 Januari 2024 membenarkan kejadian ini.
Kapolsek menyebutkan kalau orang tua korban mengakui bahwa korban pada usia 2 tahun mengalami penyakit autis yaitu gangguan pada sistem saraf yang mempengaruhi perilaku yaitu mengganggu kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi.
“Tapi korban sudah berobat selama enam bulan di RS. dr. Sutomo Surabaya sampai akhirnya bisa fokus atau membaik,” tandas melansir Digtara.
Baca juga: Penjabat Gubernur NTT Ingin Pangan Lokal Jadi Makanan Pokok Gantikan Beras
Diduga kalau korban melakukan aksi nekatnya karena stres karena mempunyai beban tugas kuliah yang diberikan oleh dosen untuk membuat makalah sebanyak 100 halaman dalam 1 hari dan kemungkinan belum bisa mengikuti PKL.
Korban mengalami luka pada bagian dahi sebelah kiri dan mengeluh sakit pada bagian rusuk sebelah kiri.(*)
Baca juga: Diputus Pacar, Pelajar SMA di Maumere Gantung Diri di Kantin Sekolah