EXPONTT.COM, KUPANG – Nenek yang meninggal di Naikolan, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 28 Mei 2024 lalu dipastikan bukan karena rabies.
Hal tersebut sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium di Surabaya, Jawa Timur terhadap sampel darah dari jenazah sang nenek berusia 70 tahun tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, menjelaskan, pada awalnya menurut dokter spesialis yang menangani kejadian tersebut, gejala akhir yang ditunjukan sang nenek memang mengarah ke rabies, namun dari hasil pemeriksaan darah menunjukan hasil negatif terhadap pemeriksaan rabies.
Baca juga: Kronologi Pria di Kupang Tewas Ditikam Teman Gara-gara Rebutan Mic Karaoke
“Sesuai hasil pemeriksaan darah di laboratorium Surabaya tanggal 7 Juni 2024 menunjukan negatif rabies,” ungkapnya, Selasa, 18 Juni 2024.
drg. Retnowati menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Kupang selalu terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Kupang terkait rabies.
“Teman-teman di peternakan juga selalu informasikan ke kami kalau ada anjing yang menggigit, kami juga informasikan kalau ada kasus orang yang tergigit,” jelasnya.
Baca juga: Pemkot Kupang Jemput Bola Cegah Rabies
Terkait dengan ketersediaan vaksin untuk pasien yang tergigit anjing di Kota Kupang, drg. Retnowati memastikan vaksin VAR I dan II masih cukup untuk beberapa waktu kedepan.
“Masih ada, mudah-mudahan kasus rabies tidak meledak. Tapi yang penting antisipasi dari masyarakat juga. Kalau bisa disaat-saat seperti ini, anjing peliharaan diikat atau dikandangkan,” pungkasnya.♦gor
Baca juga: Frans Aba Yakin Bisa Selesaikan Masalah Keuangan NTT