EXPONTT.COM, KUPANG – Staf Ahli Wali Kota Kupang, Matheus Radja, menyebut, menjaga dan melestarikan budaya adalah tugas semua warga Kota Kupang.
Hal tersebut ia sampaikn saat mewakili Penjabat Wali Kota Kupang membuka Festiival Budaya Kelurahan Nunbaun Sabu (NBS), Kecamatan Alak, Kota Kupang, Kamis, 12 September 2024.
Festival budaya ini menjadi ajang melestarikan dan mempromosikan adat serta budaya daerah, serta mengajak masyarakat untuk mencintai dan melestarikan adat serta budaya daerah NTT.Kegiatan yang digelar dua hari ini digelar di Lapak UMKM, area Jogging Track NBS!
Kegiatan diawali dengan parade budaya yang dilepas Camat Alak, Yulianus Willem Pally, SH, dari depan Kantor Lurah Nunbaun Sabu menuju area Jogging Track.
Para perwakilan dari setiap RT, RW, pemuda, karang taruna, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga berbaur jadi satu dengan mengenakan pakaian adat masing-masing, antara lain pakaian adat Sabu, Rote, Alor dan daerah lainnya.
Mateos Radja, mengatakan, festival budaya yang digelar di Nunbaun Sabu merupakan sebuah upaya yang luar biasa dalam merawat dan mempromosikan keseragaman budaya sebagai salah satu kekuatan Bangsa Indonesia.
Menurutnya, masyarakat Kota Kupang terdiri dari berbagai suku, hidup berdampingan dengan budaya masing-masing, menjadikan Kota Kupang menjadi miniatur Nusantara.
“Karena itu, menjaga dan melestarikan keberagaman menjadi tugas kita bersama,” ujarnya.
Dia juga mengapresiasi upaya masyarakat Nunbaun Sabu yang berinisiatif melaksanakan festival budaya tersebut. “Semoga menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan dan memperkuat rasa cinta terhadap budaya kita sendiri,” ujarnya.
Menurutnya, festival tersebut tidak hanya menampilkan seni dan budaya, tetapi juga merupakan ruang untuk memperkuat ekonomi kreatif local. “Saya mendorong seluruh pelaku UMKM untuk memanfaatkan kesempatan ini memperkenalkan produknya sehingga dapat meningkatkan kesejaheraan masyarakat,” ujarnya.
Ketua Panitia, Jefri Raga, dalam laporannya menyampaikan, selain untuk melestarikan budaya, Festival Budaya Kelurahn NBS digelar untuk menarik minat kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara serta meningkatkan pendapatan bagi para pelaku ekonomi kreatif yang ada di Nunbaun Sabu.
Dirinya menyebut, semua etnis yang ada di NBS mengambil bagian dalam festival ini dengan berbagai penampilan, mulai dari pagelaran tutur Sabu, Tarian Padoa yang merupakan tarian warisan turun temurun bagi masyarakat Sabu yang dilakukan secara massal, serta pagelaran tarian adat Lego-lego sebagai tarian penyambutan tamu kehormatan yang berasal dari Sanggar Helang Dohi.
Ada juga pertunjukan musik sasando, baca puisi dalam Bahasa Sabu, musik lagu-lagu daerah Flobamorata diiringi dengan alat musik Sasando juga oleh grup band local, dan fashion show.
Di area tersebut, juga dijual berbagai hasil kerajinan dan makanan oleh pelaku UMKM seperti sarung, kue rambut, dan aneka makanan.♦gor