EXPONTT.COM, KUPANG – Polemik berkepanjangan yang terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelayaran Lasiana Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), memantik perhatian para pendiri sekolah tersebut.
Setelah hampir 30 tahun berdiri, sekolah yang didirikan sejak tahun 1991 ini pada akhirnya ditinggalkan para siswanya dna sejumlah guru.
Bukan tanpa sebab, hal tersebut terjadi karena pembina Yayasan Pendidikan dan Latihan Keterampilan Maritim Indonesia (Yaspeltra Marindo) yang menaungi SMK Pelayaran Kupang mengganti ketua yayasan dan kepala sekolah dan membuat aktivitas sekolah tak berjalan dengan baik.
Salah seorang perintis SMK Pelayaran Lasiana, Jonathan Frans mengaku sangat geram dengan tingkah laku pembina yayasan, Jefri Anthony yang membuat sekolah tersebut berantakan.
“Kalau isi hati saya, sangat menyesal dengan tindakan pak Jefri dan kalau memang dia pendiri atau pemilik sekolah, memangnya dia pernah buat apa?, coba ceritakan awal berdiri sekolah itu dan jangan asal bunyi karena tanah itu saya yang beli,” ujar Jonathan Anthony, Selasa, 17 Desember 2024.
Jonathan menuturkan, sekolah tersebut, dirintis bersama istrinya Merry Anthony, sejak tahun 1996. Saat itu masih menjadi PLKK yang berlokasi di Kuanino, hingga kemudian mengeluarkan uang pribadi dengan meminjam ke salah satu bank pemerintah sebesar Rp.24 juta, yang Rp.15,8 juta digunakan untuk membeli tanah, yang kini dibangun gedung SMK Pelayaran Lasiana saat ini.
SMK terus berkembang dimasa jabatan Ketua Yayasan Merry Salouw, menjadi SMK Pelayaran yang melewati berbagai proses dan hal teknis yang tidak pernah diurus oleh Jefri Anthony yang kini juga mengklaim sekolah tersebut sebagai pendiri.
“Jangan korbankan anak-anak yang sekolah di situ, lalu ibu Merry Salouw yang mengabdi disekolah sampai maju kok, tiba-tiba begini, saya sudah upaya untuk temui, tapi dia (Jefri Anthony) tidak mau ketemu. 30 tahun berdiri dia datang hancurkan dalam sekejab,” ujar Jonathan dengan nada kecewa.
Jonathan berharap, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT sebaiknya mencabut ijin operasional SMK Pelayaran Lasiana karena tidak memiliki siswa dan kisruh internal yang belum usai.
Terpisah, Jefri Anthony yang ditemui pada Selasa, 17 Desember 2024, menjelaskan, kisruh ini sudah dimulai sejak tahun 2021 saat Yaspeltra Marindo memberhentikan Merry Salouw dari jabatan ketua dan ada penolakan dengan tidak menerima keputusan tersebut, begitu juga dengan masa jabatan Kepala Sekolah (Kepsek) yang dijabat Jesica Sodakain yang juga diberi SK Pemberhentian sebagai Kepala Sekolah.