EXPONTT.COM, KUPANG – Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo merefleksikan kepemimpinan sebagai kesempatan untuk melayani masyarakat.
Hal tersebut disampaikan dr. Christian Widodo dalam acara Refleksi Pilkada 2024 dan Kepemimpinan Baru yang Menyatukan dan Melayani bersama Pasangan Gubernur NTT terpilih dan pasangan Walikota Kupang Terpilih yang digelar Gerakan Bangun (Gerbang) NTT, di Neo Aston Hotel Kupang, Sabtu, 11 Januari 2024.
Refleksi Pilkada 2024 dan Kepemimpinan Baru yang Menyatukan dan Melayani bersama Pasangan Gubernur NTT terpilih dan pasangan Walikota Kupang Terpilih
Acara dihadiri oleh ratusan perwakilan dari berbagai paguyuban se-NTT ini diinisiasi oleh Bartol Badar Karwayu, dengan Ketua Panitia, Iksan Pua Upa dan Sekretaris Histo Safrodan.
Refleksi Pilkada 2024 dan Kepemimpinan Baru yang Menyatukan dan Melayani bersama Pasangan Gubernur NTT terpilih dan pasangan Walikota Kupang Terpilih dibuka dengan refleksi yang dibawa oleh tokoh dari empat agama, yakni, Pdt. Oby Milu, Prof Zainur Wula, Wayan Dharmawa dan Romo Leo Mali, Pr.
Hadir pula jajaran Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kota Kupang, serta Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Melki Laka Lena dan Johni Asadoma.
Menurut dr. Christian Widodo, pemerintah harus berperan sebagai pelayan bukan orang yang dilayani dan hal tersebut akan ia lakukan di Pemerintahan Kota Kupang.
“Kami berdua nanti, Pemerintah Kota bukan berperan sebagai orang yang memerintah, tetapi orang yang melayani,” ujarnya.
dr. Christian Widodo menegaskan, dirinya bersama Serena Francis akan memberikan pelayanan yang responsif dan komunikatif terhadap aduan warga Kota Kupang. “Namun kami akan tegas pada tujuannya manakala untuk kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Ketua PSI NTT ini juga menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Pusat dan seluruh forkopimda dan organisasi masyarakat demi pembangunan Kota Kupang dan NTT.
“Karena kami berdua percaya, kalau mau bergerak jauh kita harus bergerak bersama-sama. Seperti kata orang bijak, Kalau kita mau berjalan cepat kita bergerak sendiri, kalau mau berjalan jauh kita harus bergerak bersama-sama,” ujarnya.
Sementara Serena Francis, mengatakan, dirinya merefleksikan kepemimpinan bukan hanya sekedar tentang kekuasaan dan power, namun bagaimana pemimpin memiliki kemampuan untuk mendengarkan, berempati dan berinovasi.
“Kami bersyukur kami telah sampai ditahap ini dan berdiri sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang. Kemenangan ini adalah kemenangan bersama. Kita sudahi kotak-kotak dari sisa-sisa pemilu,” kata politikus Gerindra ini.♦gor