EXPONTT.COM, KUPANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kupang, Mokrianus Lay menggelar Reses, Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, yang merupakan daerah pemilihannya, Rabu, 5 Februari 2025.
Reses yang dihadiri lebih dari dua ratus warga dari lima RW di Kelurahan Nefonaek, Mokrianus Lay mendengar langsung sejumlah aspirasi dan keluhan dari masyarakat kelurahan tersebut.
Ratih, warga RT 011 misalnya, mengeluhkan masalah air bersih. Dirinya mengaku selama lima tahun tidak menggunakan air PDAM karena tidak mengalir. Sehingga dirinya memilih untuk menggunakan jasa tangki yang harganya mencapai Rp.80 ribu hingga Rp.85 ribu per 5.000 liter.
Terkait hal tersebut, Mokrianus Lay mengaku, dirinya telah mempersiapkan solusi terkait masalah air yang dihadapi masyarakat sejak lama.
“Keluhan terkait air bersih ini memang sudah berulang kali saya terima. Dari tahun lalu saya juga prioritas untuk menyediakan mobil tangki air secara pribadi untuk melayani warga disini, mungkin dua bulan kedepan sudah bisa layani warga dengan harga yang lebih murah pastinya,” ujar Ketua Fraksi Gabungan Hanura-PSI-Perindo DPRD Kota Kupang ini.
Warga lainnya mengeluhkan terkait sampah yang menjadi persoalan utama di wilayah perumahan. Tidak adanya tempat pembuangan sampah sementara yang memadahi serta jadwal mobil pengangkut sampah milik Pemkot Kupang yang terbatas menjadi momok dan mengkibatkan sampah yang menumpuk.
Terkait persoalan itu, Politikus Partai Hanura ini mengaku akan menyampaikan persoalan tersebut ke Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang.
“Memang mobil sampah milik pemkot terbatas, tenaga kebersihan juga terbatas. Ini perlu pengertian kita, nanti saya sampaikan kepada Plt. Kepala DLHK, setidaknya diberikan perhatian lebih, karena disini wilayah pemukiman padat,” ujarnya.
Dirinya juga mengajak masyarakat agar tak hanya mengharapkan pemerintah, namun juga harus memulai memanfaatkan sampah sebagai penghasilan.
Dirinya mencontohkan sejumlah warga yang telah berhasil memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi penghasilan di Bank Sampah.
“Kita ada beberapa warga, Enam bulan mereka kumpul sampah dari rumah saja bisa dapat penghasilan dari Bank Sampah, Rp.1 juta hingga Rp.2 juta, itu hanya sampah dari rumah. Untuk itu saya ajak teman-teman, saudara semua kita sama-sama manfaatkan sampah rumah tangga,” ungkapnya.
Anggota Komisi III DPRD Kota Kupang ini juga menyebut akan menambah kereta pengangkut sampah di sejumlah RT untuk membantu mengangkut sampah rumah tangga.
“Sebelumnya dua kereta secara pribadi kita adakan beberapa waktu lalu, tadi ada permintaan lagi, nanti tambah tiga kereta sampah lagi,” pungkasnya.♦gor