Pemkot Kupang dan FPK NTT akan Gelar Gebyar Bersih Sampah di 12 April 2025, Libatkan Semua Warga

Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo saat beraudiens dengan FKP NTT, Selasa, 25 Maret 2025 / foto: ist

EXPONTT.COM, KUPANG – Pemerintah Kota Kupang dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi NTT berkolaborasi untuk menanggulangi sampah yang menjadi perhatian utama dengan menggelar “Gebyar Bersih Sampah” pada 12 April 2025 mendatang.

Dalam audiensi Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo dan FPK NTT yang diketuai Ir. Theodorus Widodo beserta para pengurus serta Ketua Satgas Peduli Lingkungan FPK Provinsi NTT, Theo da Cunha, berdiskusi terkait penanganan sampah di Kota Kupang.

Wali Kota Kupang menyampaikan komitmennya untuk mendukung inisiatif-inisiatif yang bertujuan membantu pemerintah kota dalam mengatasi masalah sampah.

“Kami sudah memiliki roadmap penanganan sampah, dan ini menjadi salah satu fokus utama program kami sejak sebelum terpilih. Kami ingin memastikan setiap RT di Kota Kupang memiliki fasilitas tong sampah yang memadai,” ungkap dr. Christian Widodo, saat audiens, Selasa, 25 Maret 2025.

Pemerintah Kota Kupang menyiapkan langkah konkret untuk mengatasi masalah sampah, termasuk penyediaan tong sampah di setiap RT. Setiap RT, yang jumlahnya sekitar 1.300, akan menerima satu tong sampah plastik berwarna hijau atau kuning. Hal ini bertujuan untuk mempermudah warga dalam membuang sampah secara terorganisir.

Baca juga:  FPK NTT Dukung Pemkot Kupang Berantas Sampah

Sampah yang dikumpulkan akan diangkut menggunakan motor listrik ke kelurahan, di mana setiap kelurahan akan memiliki kontainer sampah besar.

Selain itu, di setiap kecamatan, akan dibangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), yang akan mengolah sampah secara terstruktur.

Sampah organik akan diolah menjadi pupuk atau maggot, sementara sampah anorganik akan diolah menjadi produk seperti batu bata, arang, atau bahan bakar alternatif.

Wali Kota Kupang menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah. “Masyarakat akan diatur untuk membuang sampah ke tempat yang telah disediakan di RT masing-masing, dan sampah tersebut akan diproses lebih lanjut di TPST,” tambah dr. Christian Widodo.

Edukasi kepada warga mengenai pemilahan sampah di rumah juga menjadi bagian penting dari program ini. Warga diminta untuk memilah sampah menjadi tiga kategori: sampah basah, sampah plastik dan kaca, serta sampah kertas dan tisu.

Wali Kota Kupang juga mengajak FPK untuk berkolaborasi dalam mendukung program ini, terutama dalam penyediaan tong sampah dan pengolahan sampah di tingkat kecamatan.

Baca juga:  HUT Kota Kupang ke-139, dr. Christian Widodo Soroti Partisipasi Aktif Masyarakat

“Kami senang sekali jika FPK bisa membantu Pemkot dalam penanganan sampah ini. Kami sedang menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk bank yang siap membantu dalam penyediaan kontainer besi di 51 kelurahan serta bantuan dari CSR untuk pembangunan TPST di tingkat kecamatan,” ujar dr. Christian Widodo.

Ketua FPK, Ir. Theodorus Widodo, menyatakan bahwa aksi ini bukan hanya tentang membersihkan sampah, tetapi juga tentang pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam menciptakan kota yang bersih dan nyaman.

“Kami berharap aksi ini bisa menjadi contoh nyata kerjasama yang baik dalam mengelola sampah dan bisa terus berlanjut di masa depan,” tambah Pak Theo.

Sebagai langkah awal, lebih dari seribu orang diperkirakan akan ambil bagian dalam aksi “Gebyar Bersih Sampah” pada 12 April 2025.

Program ini akan melibatkan berbagai komunitas, termasuk karang taruna, kios-kios sepanjang jalan, serta masyarakat sekitar.

Baca juga:  FPK NTT Dukung Pemkot Kupang Berantas Sampah

Dalam aksi ini, akan disumbangkan 40 tong sampah plastik yang akan ditempatkan di titik-titik strategis di Kota Kupang.

Setiap tong sampah akan dipasangi merek dengan nama penyumbang, baik individu maupun paguyuban.

Program ini juga melibatkan kerjasama dengan pihak kelurahan, RT, RW, karang taruna, serta toko-toko di sepanjang jalan.

Pengawasan terhadap kebersihan juga akan dilakukan dengan menambahkan rantai pada tong sampah baru yang ditempatkan untuk memastikan kebersihan tetap terjaga.

Ketua Satgas Peduli Lingkungan FPK Provinsi NTT, Theo da Cunha bersama sejumlah perwakilan paguyuban juga memberikan masukan terkait pengelolaan sampah, salah satunya adalah penentuan jadwal pembuangan sampah yang jelas di setiap kelurahan, untuk menghindari sampah yang berserakan di tempat umum.

“Ini adalah langkah yang sangat baik untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Kami mendukung penuh program kebersihan ini dan akan berusaha sebaik mungkin untuk memastikan masyarakat terlibat dalam menjaga kebersihan,” ujar Theo da Cunha.(*)