Angka Stunting dan Gizi Buruk di Kota Kupang Naik, DPRD Sebut Pemkot “Tidur”

Sidang Paripurna DPRD Kota Kupang dengan agenda Penyampaian Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Kupang Tahun 2024, Selasa, 15 April 2025 / foto: Gorby Rumung

EXPONTT.COM, KUPANG – Angka stunting atau tengkes, gizi buruk di Kota Kupang naik pada tahun 2024. Selain itu angka kemaitan ibu juga meningkat pada tahun yang sama.

Hal tersebut terungkap dalam Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kupang dengan agenda Penyampaian Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Kupang Tahun 2024 oleh Pemerintah Kota Kupang, Selasa, 15 April 2025.

Baca juga:  Adrian Masang Dilantik jadi Ketua DPD Forum Pemuda NTT Kota Kupang

Dalam LKPJ yang dibacakan Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kupang, Ignasius Lega, disebutkan presentase balita stunting meningkat dari 17,2 persen pada tahun 2023 menjadi 18,80 persen pada tahun 2024.

Tak hanya itu, presentase gizi buruk dan kematian ibu juga meningkat. Gizi buru meningkat dari 0,77 persen pada tahun 2023 menjadi 1,46 persen pada tahun 2024.

Baca juga:  Jane Natalia Suryanto Kekuatan Baru PAN di NTT

Sementara kematian ibu meningkat dari 38 per 100.000 pada tahun 2023 menjadi 50,20 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2024.

Terkait penyampaian tersebut, Wakil Komisi IV DPRD Kota Kupang, Joseph Djemari Dogon, menyebut kenaikan angka-angka ini perlu menjadi perhatian lebih dari Pemkot Kupang.

Baca juga:  HUT Kota Kupang ke-139, dr. Christian Widodo Soroti Partisipasi Aktif Masyarakat

“Angka stunting ini seharusnya kan turun. Kalau naik berarti pemerintah tidur, kasarnya begitu,” ujarnya.

Komisi IV, lanjut Yoseph Dogon meminta agar pemerintah bisa kembali mengevaluasi penanganan stunting dan gizi buruk.

Ia juga berharap ada penyesuaian strategi penanganan stunting dan gizi buruk di tahun 2025 agar tidak lagi terjadi kenaikan di tahun ini.♦gor