3 Tahun Menjabat, Dirut Perumda Pasar Kota Kupang Tidak Tahu Jumlah Pedagang

Sidang Pansus DPRD Kota Kupang Pembahasan LKPJ Wali Kota Kupang tahun 2024, Senin, 5 Mei 2025 / foto: Gorby Rumung

EXPONTT.COM, KUPANG – Tiga tahun jadi Direktur Utama Perumda Pasar Kota Kupang, Ferdinand Leu tidak tahu jumlah pedagang di pasar.

Hal tersebut terungkap saat Sidang Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kota Kupang untuk Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Kupang tahun 2024, Senin, 5 Mei 2025 malam, di Gedung DPRD Kota Kupang.

Pansus dalam sidang mempertanyakan terkait dengan kegiatan Perumda Pasar Kota Kupang selama 2024 yang tidak memberikan kontibusi banyak kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kupang meski memilki potensi besar.

Disebutkan retribusi pedagang pasar saat ini sebesar Rp.3.000 dan retribusi kebersihan sebesar Rp.2.000 per pedagang.

Wakil Ketua Pansus, Randy Daud, dalam sidang mempertanyakan jumlah pedagang pasar di seluruh pasar yang dikelola Perumda Pasar untuk melakukan perhitungan sederhana terkait total retribusi yang diterima Perumda Pasar selama setahun. Namun Ferdinand Leu nampak gelagapan dan mengaku tidak mengetahui secara pasti jumlah pedagang pasar.

“Kalau tidak tahu secara rinci berapa, kasi perkiraan jumlah saja Pak Dirut, supaya kita bisa hitung secara sederhananya, berapa yang didapatkan dari retribusi pedagang ini,” kata Randy Daud.

Meski begitu, Ferdinand Leu juga tetap tidak bisa memberikan jawaban. “Izin, besok akan kami serahkan data lengkapnya kepada Pansus,” ujarnya.

Dalam Laporan Keuangan Perumda Pasar Kota Kupang tahun 2024 dipaparkan, pemasukan yang didapat Perumda Pasar Kota Kupang dari retribusi pedagang pasar, kontrak lapak, parkir dan kebersihan kurang lebih Rp.4,1 miliar.

Sedangkan pengeluaran Perumda Pasar Kota Kupang untuk belanja pegawai, belanja barang dan lainnya menghabiskan Rp.4 miliar lebih.

Terkait itu, Anggota Pansus, Roy Riwu Kaho merasa heran terhadap laporan keuangan pemasukan dan belanja rutin Perumda Pasar Kota Kupang.

“Kok PAD Pemkot dari Perumda Pasar hanya berapa puluh juta saja, pemasukan sekitar Rp.4 miliar, terus semua sudah habis untuk pengeluaran belanja pegawai, operasional dan lainnya,” ujarnya usai sidang.

Ketua Pansus LKPJ Wali Kota Kupang tahun 2024, Dicky Tallo mengaku data yang dipaparkan Perumda Pasar Kota Kupang tidak membantu DPRD Kota Kupang untuk melihat benang merah kenapa Perumda Pasar Kota Kupang tidak bisa berkontribusi banyak terhadap PAD Kota Kupang meski memilki potensi besar.

“Dengan Perumda Pasar ini kita agak kesulitan, karena data yang disajikan kurang baik. Yang dipaparkan ini cuma hitungan akhir. Tidak bisa lihat target dan realisasi ini dari hal-hal apa saja, pastinya kan ada item-itemnya, seperti jumlah pedagang dan lainnya, sehingga kita tahu output realisasinya seperti apa selama setahun,” jelasnya.

Sidang Pansus DPRD Kota Kupang untuk LKPJ Wali Kota Kupang 2024 dengan Perumda Pasar dilanjutkan pada Selasa, 6 Mei 2025. “Kita pending dengan Perumda Pasar, untuk kita lanjutkan besok, masih terkait dengan realisasi pendapatan,” pungkasnya.♦gor