TERKAIT insiden vidio beberapa ASN lingkup Pemerintahan Kota Kupang yang membentak wakil walikota Kupang dr.Herman Man beberapa waktu lalu yang menimbulkan berbagai tanggapan positif maupun negatif, bahkan menyeret nama Kasat Pol PP Kota Kupang, Thomas Dagang bahwa sebagai kasat peristiwa ini terjadi akibat kelalaiannya dalam menjalankan tugas, Thomas Dagang menandaskan kepada Kupang Media bahwa anggotanya sudah lakukan pengamanan sesuai SOP. “Dua orang anggota Sat Pol PP Kota Kupang yang bertugas di ruang Wakil Walikota saat insiden terjadi tidak lalai tapi sudah lakukan sesuai SOP. Tidak ada yang salah dan patut disalahkan penanganannya saat insiden itu.” Tandas Thomas awali wawancara kami di ruang kerjanya Kamis, 9 Npvember 2017. Thomas dengan tenang menjelaskan bahwa kejadian di ruang wawali kota adalah kejadian yang tidak terduga. Ia menjelaskan bahwa saat insiden terjadi dirinya sedang melayat ke rumah duka orangtua dari dalah satu anggotanya. Dan saat kembali ke kantor salah satu anggotanya yang bertugas di ruang wawali melaporkan bahwa ada insiden itu.
Anggotanya melaporkan bahwa saat insiden itu terjadi di ruangan wakil walikota Kupang ada 3 orang walpri (anggota polisi) dan dua orang ajudan pol PP yang bertugas yaiti (Nelson Banunu dan Kasie Jack Djami), orang protokoler dan sopir walpri. Dan saat itu rombongan di ijinkan oleh walpri untuk masuk ke ruangan wakil walikota. Dan insiden terjadi setelah tamu-tamu itu berada didalam ruangan bukan diluar ruang tunggu. Bahkan para tamu itu diijinkan masuk karena dipersilahkan oleh wakil walikota sendiri. “Masuk saja tidak apa2 ini saya punya anak2.” Demikian statemen wawali ditirukan kasat seperti diceriterakan oleh salah seorang anggotanya.
Dari penerimaan dan ijin wakil walikota Kupang terhadap para tamu, kasat menyimpulkan bahwa bahwa tamu-tamu itu bukan musuh dan tidak bakal terjadi hal seperti yang viral tersebut.
Thomas juga menjelaskan bahwa tugas mereka sesuai standar SOP Pol PP terhadap wakil walikota adalah mengawal dari rumah dinas ke kantor dan ke tempat tujuan tugas atau kegiatan lain. Dan mereka hanya melaksanakan tugas sesuai instruksi atasan yang dikawal. Saat insiden terjadi, jelas Thomas, juga tidak ada perintah dari wawali kepada anggota Sat Pol PP atau meminta bantuan untuk mengatasi atau mengeluarkan tamu-tamu itu. Atau minta tolong bahwa sudah terjadi hal-hal yang tidak berkenan. Bahkan saat insiden terjadi tetap terjadi dialog antara wakil walikota dan para tamu itu. “Kami hanya menunggu instruksi dari pak wakil. Kalau kondisi itu di rasa sudah melewati batas dan beliau merasa terganggu tinggal perintah saja agar keluarkan tamu maka kami akan laksanakan. Yang terjadi kan mereka walaupun dalam tensi yang tinggi masih tetap berdialog. Kalau kami bertindak sementara pak wakil tidak perintah bisa lagi menimbulkan masalah. Jadi kami hanya menunggu instruksi pak wakil saat itu.” Jelas Dagang.
Thomas menyatakan bahwa jika dr.Herman Man anggap kejadian itu sudah diluar batas dan ingin orang-orang itu harus dikeluarkan maka kami akan keluarkan mereka. Bahkan setelah persoalan itu bahkan Wakil walikota dan tamu-tamu sudah saling memaafkan dan berciuman. Jadi tidak ada masalah lagi. Jadi kalau vidieo itu beredar dan menjadi konsumsi umum dan timbul berbagai komentar.yang ingin pecat ASN itu dan sebagainya bukan tanggung jawab Pol PP. Pimpinan punya hak lalukan tindakan apapun. Sebagai bawahan akan laksanakan saja. Tapi yang jelas jika ada yang mau salahkan dirinya maka Thomas Dagang menyatakan dia sudah laksanakan apa yang sesuai SOP pengamanan. ♦ kupangmedia.com