PENGAMAT Politik dari Universitas Mercu Buana Jakarta, Maksimus Ramses Lalongkoe menilai video yang membentak Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man oleh sejumlah pria, diduga adanya unsur pembiaran baik oleh pihak Protokoler maupun oleh pihak Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kupang. Dugaan pembiaran ini dapat dilihat dari perilaku para oknum yang sewenang-wenang dan leluasa membentak bahkan menunjuk-menunjuk Wakil Walikota Kupang saat proses dialog berlangsung.
“Iya kalau saya cermati video tersebut kelihatan sekali para pelaku leluasa berbicara, membentak dan menunjuk-nunjuk Pa Wakil padahal beliau itukan seorang pejabat negara yang harus dihargai dengan tetap mengedepankan etika berkomunikasi,” kata Ramses saat diminta pandapatnya di Jakarta, Minggu 5 November 2017.
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini, pihak protokoler dan Pol PP Kota Kupang harus bertanggung jawab terhadap peristiwa tersebut sebab adanya dugaan pembiaran para okunum menunjuk-nunjuk Wakil Walikota. “Harusnya protokoler dan Pol PP Kota Kupang turut bertanggung jawab terjadinya peristiwa itu karena seolah-olah mereka membiarkan oknum-oknum tersebut berbicara tanpa etika apalagi menunjuk dan membentak-bentak pejabat negara,” ujar Ramses.
Video yang berdurasi 6 menit dan 16 detik tersebut sebelumnya diunggah akun Facebook (FB) Joshandy Radja menjadi viral. Video tersebut diposting ke grup Viktor Lerik Bebas Bicara Bicara Bebas, pada Kamis 2 November 2017. Selain telah dibagikan ratusan kali juga video itu sudah dikomentari ribuan orang. Dalam postingannya Joshandy Radja menyertai status: “Di mana letak wibawa seorang pemimpin tatkala seorang staff dan para preman jalanan seperti adi fanda bernada tdk pantas”. Kejadian tersebut diketahui berlangsung di ruang kerja Wakil Walikota Kupang. Wakil Walikota dua periode itu menerima sejumlah pria, termasuk aparatur sipil negara (ASN) yang diketahui Jovit Tonubesi bekerja di Pemkot Kupang.
Video ini diawali dengan aksi Jovit. Jovit yang mengenakan jaket hitam berbicara dengan suara keras sambil menunjuk- nunjuk. Wakil Walikota merespons, berdiri menenangkan Jovit yang duduk di sofa. Seorang pria, diduga ajudan Wakil Walikota menegur Jovit agar lebih tenang. Dari pembicaraan yang terekam dalam video, diduga persoalan tersebut dipicu aksi minta uang kepada kepala dinas dan pengusaha (kontraktor) yang dilakukan mantan tim sukses FirmanMu (Jefri Riwu Kore-Hermanus Man).
Postingan tersebut langsug dikomentari netizen. Umumnya netizen tidak menerima karena bersikap sangat tidak sopan terhadap Wakil Walikota seperti diberitakan pos kupang. Menanggapi kejadian ini, Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man saat dikonfirmasi, mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan dokumen terkait kasus tersebut untuk menempuh upaya hukum. ♦ web
RaMSES: Ada dugaan pembiaran Wawali Dibentak
