MINIMNYA drainase di Kota Kupang jadi penyebab utama terjadinya banjir dan genangan air di Kota Kupang. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Kupang, Kamilus Tokan kepada wartawan, Selasa 23 Januari.
“Air hujan yang tidak dapat mengalir dengan baik sehingga menciptakan kubangan-kubangan air di jalanan, bahkan sering meluap menggenangi pemukiman warga. Ini karena drainase yang ada sedikit sekali,” kata Tokan di Gedung DPRD Kota.
Menurut wakil rakyat yang akrab disapa Sely ini, Pemerintah seharusnya memiliki master plan yang baik dalam pembangunan infrastruktur jalan di Kota Kupang. Tujuannya, agar setiap jalan hotmix yang dibangun disediakan fasilitas pendukung yang salah satunya adalah drainase.
Dikatakan, selama ini masyarakat Kecamatan Oebobo sangat gembira dan memberikan apresiasi kepada Pemerintah lantaran jalan dilingkungan mereka telah hotmix.
Namun, kata Sely, kegembiraan mereka seringkali berubah di saat musim hujan ketika air hujan mulai menggenangi rumah mereka akibat tidak adanya saluran pembuangan air ketempat semestinya.
Karena itu, perlu ada perhatian serius dari Pemerintah Kota Kupang khususnya Dinas Pekerjaan Umum selaku instansi teknis. “Pemerintah harus memiliki bank data yang lengkap untuk mendukung perencanaan pembangunan jalan. Pembangunan jalan harus melalui perencanaan yang matang, bukan sekedar dibangun karena pemerintah sudah miliki dana,” katanya.
Di wilayah Kelurahan Kayu Putih, kata Sely, akibat tidak adanya drainase maka air hujan yang mengalir juga tidak dapat diarahkan ke kali.
“Air umumnya mengalir dan tertampung menjadi kubangan besar layaknya kolam di samping Hotel Dua Lontar,” ungkapnya.
Dia berharap dalam perubahan angararan tahun 2018 ini, Pemerintah Kota Kupang sudah bisa berupaya membangun drainase di setiap bahu jalan di ibu kota Provinsi NTT ini agar kedepan persoalan banjir musim hujan bisa teratasi.
Sely berharap, masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif melalui kerelaan diri menyerahkan sedikit lahan demi pembangunan drainase.
“Tanpa kesediaan dari warga maka pemerintah tidak dapat membuat drainase. Akibatnya persoalan banjir di Kota Kupang akan terus berlanjut,” tambah Sely. ♦ epo