Disbud NTT Gelar Tinju Tradisional adat Nagekeo 2018

DINAS Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur berkolaborasi atau bekerjasama dengan TVRI Kupang akan melaksanakan kegiatan Visualisasi Tinju Adat di Desa Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), 09-13 Juli 2018. Sesuai jadwal, acara pembukaan ritual adat akan berlangsung pada 10 Juli 2018 yang dirangkai dengan tinju adat kategori anak-anak. Sementara itu, inti pelaksanaan visualisasi ritual tinju adat akan berlangsung 12 Juli 2018 untuk kategori dewasa, yang merupakan tinju tradisional masyarakat Kabupaten Nagekeo di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Kepada RRI di Kupang, Kepala Dinas Kebudayaan Nusa Tenggara Timur melalui Kepala Bidang Kepurbakalaan dan Permuseuman Fransiskus Sales menjelaskan, peserta tinju tradisional di Kabupaten Nagekeo berasal dari kelompok masyarakat atau suku di Desa Aesesa dan Desa-Desa tetangga. Sementara itu, pertandingan tinju akan berlangsung selama tiga ronde dengan durasi waktu setiap ronde adalah 3 menit, dipimpin seorang wasit yang disebut Sake. Dalam pertandingan itu, semua peserta diwajibkan mengenakan pakian adat masyarakat setempat.
Visualisasi tinju adat tradisional masyarakat di Kabupaten Nagekei tersebut akan berlangsung pada malam hingga pagi hari yang dirangkai dengan berbagai kegiatan serimonial adat dan tari-tarian.
“Kegiatan ini bermaksud untuk melakukan inventarisasi data olahraga tradisional dengan tujuan untuk melakukan perlindungan, pengembangan pembinaan dan merupakan bahan informasi yang menjadi cerita lanjutan kepada masyarakat. Ini kita akan jadikan sebagai Bank Data bagi Dinas Kebudayaan NTT. Dan ini juga merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi NTT,” ujar Kepala Bidang Kepurbakalaan dan Permuseuman Fransiskus Sales di Kupang, Rabu (04/07/2018).
“Perlu kami tegaskan bahwa, kegiatan ini tidak terbatas dengan pemerintah, akan tetapi terbuka untuk semua masyarakat umum dan dunia usaha. Mari kita sama-sama melihat potensi olahraga tradisional di NTT berlatar budaya sebagai suatu kebiasaan turun temurun. Jika hal ini kita lestarikan dengan baik akan menjadi salah satu ikon wisata. Untuk itu kegiatan ini penting untuk kita lakukan, dan kita akan dokumentasikan secara baik. Nantinya, hasil yang kita capai akan kita promosikan ke daerah lainnya sebagai salah satu potensi budaya dan potensi wisata masyarakat di Nusa Tenggara Timur,” jelasnya lebih lanjut.
Seluruh rangkai acara visualisasi tinju tradional adat Nagekeo dijadwalkan akan berakhir pada 13 Juli 2018 yang dirangkai pula dengan acara serimonial tinju tradisional. Seluruh proses kegiatan saat ini terus terkoordinasi dengan baik antara Dinas Kebudayaan NTT dan pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Dinas Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur selaku penyelenggara sangat mengharapkan dukungan doa dan moril, sehingga seluruh proses pelaksanaan visualisasi tinju tradional dimaksud dapat berlangsung aman, lancar dan tertib.
Karena hasil dokumentasi visualusasi tinju adat masyarakat tradisional Kabupaten Nagekeo tersebut akan menjadi Bankdata Museum Negeri Dinas Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur. ♦ rri/alo tany