Terhambat Lahan, Waduk Lambo Bisa Dialihkan ke Kabupaten Lain

Ir. Andreas W. Koreh, MT

Rencana pembangunan Waduk Lambo di Kabupaten Nagekeo, terhambat masalah lahan karena ada penolakan warga. Oleh sebab itu, lokasi pembangunan bisa dialihkan ke kabupaten lain di NTT. “Apabila tidak ada kesepakatan lahan, maka rencana pembangunan waduk itu kita akan pindahkan ke kabupaten yang siap. Bisa di Sumba dan bisa juga di kabupaten lain yang sudah siap,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTT, Ir. Andreas W. Koreh, MT, Rabu 1 Juni 2016 di Kupang. Dikatakan Andre Koreh, Presiden Jokowi memberikan 7 waduk untuk rakyat NTT guna memenuhi kebutuhan air. Peluang tersebut tentunya harus ditangkap oleh semua Pemda dan masyarakat. Jika tidak maka peluang itu bisa dialihkan ke tempat lain di NTT.
Lebih lanjut, Andre Koreh memuji kemajuan pembangunan Waduk Raknamo di Kabupaten Kupang, yang saat ini tengah mengalami kemajuan pesat mencapai 45,72 prosen dari target 18 prosen. Dijelaskan Andre, Raknamo dapat dibangun melalui koordinasi tingkat tinggi.
“Ini bendungan yang hampir tidak ada masalah yang mengganggu. Tidak ada yang menghalangi. Progres yang dicapai karena PT. Waskita Karya benar-benar kerja serius tanpa hambatan berarti, saya bangga dengan progres yang dicapai, ” kata Andre sembari memuju dukungan warga pemilik lahan yang luar biasa tanpa ada keributan panjang yang menghambat.
Raknamo, menurut dia, merupakan aset yang membanggakan, bukan hanya masyarakat Kabupaten Kupang, tapi seluruh rakyat NTT. Pasalnya, Raknamo sudah mendunia. Presiden puji pembangunan Raknamo yang cepat di negeri Belanda. Untuk yang itu, dia meminta dukungan dari Pemda, masyarakat, LMS dan media massa agar proaktif berpartisipasi mendukung pembangunan waduk untuk mengatasi krisis air di NTT.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Propinsi (LPJKP) NTT, Ir. Piter Djami Rebo, M.Si dalam pertemuan dengan media ini, Rabu siang di Kantor LPJKP NTT, mengatakan, percepatan pembangunan infrastruktur di  NTT butuh kesiapan dan persiapan matang. Jika pemerintah pusat siap tapi pemerintah dan rakyat di daerah tidak siap, maka akan ada masalah. “Presiden Jokowi sudah memberikan dorongan kepada pemerintah daerah untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai bidang, salah satunya pembangunan waduk  di NTT. Semua itu butuh kesiapan dan persiapan yang matang, baik dari pemerintah maupun dukungan masyarakat dan berbagai elemen lainnya,” kata mantan Kadis PU NTT ini.
Untuk diketahui, di Pulau Flores ada dua waduk yang akan dibangun Presiden Jokowi. Waduk pertama adalah Lambo di Nagekeo dan waduk lainnya adalah Napun Gete di Maumere Kabupaten Sikka. Untuk waduk Napun Gete tidak ada hambatan, sehingga waduk tersebut akan diground breacking oleh Presiden Jokowi pada bulan Desember 2016 mendatang. Belum lama ini, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Basuki Hadimuljono telah meninjau kesiapan lahan Napun Gete. Basuki memuji warga Sikka karena merelakan lahan untuk pembangunan waduk. ♦ suaraflores.com