EXPONTT.COM, KUPANG – Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia (TI) Nusa Tenggara Timur (NTT) Fransisco Bernando Bessi, menyebut pihaknya tidak akan menerbitkan rekomendasi bagi atlet dan pelatih yang akan mengikuti kejuaraan nasional (Kejurnas) antar Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) tahun 2023, yang akan digelar di Mataram pada 23 hingga 28 November mendatang.
Hal tersebut dikarenakan tidak dilibatkan serta tidak adanya pemberitahuan kepada Pengprov Taekwondo NTT dalam keikutsertaan dan pelepasan para atlet taekwondo yang akan mengikuti kejurnas antara PPLP 2023.
Diketahui sebanyak empat atlet yang akan mengikuti kejurnas antar PPLP di Mataram pada 23–28 November 2023 telah dilepas oleh Dispora Provinsi NTT beberapa waktu lalu.
Terkait hal tersebut, Sisco Bessi menegaskan, Pengprov Taekwondo Indonesia NTT tidak akan mengeluarkan surat rekomendasi bagi atlet dan juga pelatih yang akan mengikuti kejurnas tersebut.
“Tidak akan dikeluarkannya surat rekomendasi bagi atlet dan pelatih itu juga Pengprov Taekwondo NTT nyatakan dalam surat pemberitahuan nomor: 37/Pengprov TI NTT/XI/2023 tanggal 3 November 2023,” tulis surat pemberitahuan itu.
Dalam suratnya, Pengprov TI NTT juga menegaskan, jika ada surat rekomendasi yang dikeluarkan untuk para atlet dan pelatih yang akan mengikuti kejurnas taekwondo antar PPLP, maka surat tersebut adalah palsu atau tidak benar dan akan mengambil langkah hukum terkait hal tersebut.
Diketahui, salah satu persyaratan mengikuti kejurnas taekwondo antar PPLP/PPLP/SKO harus menyertakan surat rekomendasi dari pengurus provinsi masing-masing daerah.
Surat pemberitahuan yang ditandatangani Ketua Pengprov TI NTT tersebut ditujukan kepada kadispora NTT, Dra. Hildergardis Bria Seran dan Panitia Pelaksana Kejurnas Taekwondo antar PPLP/PPLP-D/ SKO Tahun 2023 serta tembusan kepada Pengurus Besar Taekwondo Indonesia.
Salah Paham
Sementara itu, Kadispora NTT, Hildergardis Brian Seran yang dikonfirmasi menyebut hal tersebut hanyalah kesalahapahaman antara pelatih dan Pengprov Taekwondo NTT, dimana pelatih belum menyampaikan hal tersebut ke Pengprov Taekwondo NTT.
“Saya telah perintahkan kepada ofisial dan pelatih untuk bertemu dengan pengprov, sehingga tidak ada yang dikorbankan,” ungkapnya.
Menurutnya, terkait siapa yang lebih dulu melepas atlet menuju kejurnas bukanlah suatu masalah.
“Mana-mana saja bisa, baik pengprov yang lepas duluan baru dispora lepas, ataupun sebaliknya semuanya sama saja. Ini jangan jadi hambatan untuk atlet. Para atlet inikan juga binaan dispora setelah masuk sebagai PPLP, salahnya dimana?” ungkap Hilda.
Baca juga: 6 Gempa Susulan Getarkan Kupang Usai Gempa Magnitudo 6.6
Ia menambahkan, pelatih akan segera berkomunikasi dengan Ketum Pengprov TI NTT, namun belum dilakukan komunikasikan telah dilepas di Dispora NTT.
“Menurut pelatih Roy Hamat, sudah komunikasi dengan Ketua Pengprov Taekwondo NTT Pak Sisco, bilang nanti akan ke rumahnya Pak Sisco dengan anak (atlet), tapi Roy belum pergi,” terang Hilda.
Ia mengaku, Kejurnas PPLP bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD) untuk itu segala sesuatu terkait kesalahpahaman bisa segera diselesaikan.
“Kejurnas ini anggaran dari APBN. Segala sesuatu itu dapat dikomunikasikan dengan baik. Atlet-atlet ini yang kita persiapkan untuk PON 2028. Kalau ada kesalapahaman ini dapat diselesaikan,” pungkasnya.♦gor
Baca juga: Bantai Bali, Tim Futsal Putra NTT Buka Peluang Lolos PON XXI Aceh-Sumut 2024