HARI ini jalan2 pagi menyegarkan badan, tidak diduga mampir di sebuah bengkel. Tidak bisa ditebak kehidupan ini, dalam kesibukan melaksanakan kegiatan usaha perbengkelan terlihat seorang nene tua diatas kursi roda yang nampak bahagia menghirup udara segar. Sangat menikmati terutama kita yang sekedar mampir, walaupun bengkel penuh barang rongsokan dihalaman namun ada beberapa pohon mangga dihalaman yang memberikan kesejukan yang membuat penghuni terlihat happy. Paguyuban Chinese bagi kita tidak ada yang mengalami kesulitan hidup karena uang. Keuangan mereka tidak di lihat dari cara berpakaian maupun rumah tempat tinggal. Ke gereja mereka bisa memakai kaus berkerak, berjalan kaki bisa memakai celana bahan dan kameja disekitar pertokoan dikira orang tak punya. Bagi saya untuk paguyuban Chinese dimanapun, kapanpun tidak pernah kesulitan hidup. Tinggal menemukan pembantu yang tekun, ulet semua rapih. Koko Tua ini pendengaran masih normal, makan tidak disuap. Terlihat bahagia karena dikelilingi cucu cucu. didampingi cucu cucu yang sekian lama didambahkan kakek Lingginus Rustanto.
Ternyata istrinya Erni Trio baru saja meninggal 6 agustus 2024, berbagai penafsiran yang terngiang di telinga tentang kematian istrinya, juga dirinya beberapa tahun terakhir hingga di kunjungi cucu cucu.
Sekedar tahu cukup saja sudah kaya, apalagi orang yang meninggal namanya masih dikenang artinya itu sangat kaya dan belum wafat.
“Dapat mengenal diri orang itu pandai, mampu mengenal diri sendiri itu pencerahan. Dapat mengalahkan orang lain itu kuat,mampu mengalahkan diri sendiri itu perkasa”.
Bola Kemanusiaan.