Oleh: Alexander Noventino Lambut
Siswa kelas XII IPA SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo
Saat ini, kita menyaksikan perubahan mendasar dalam cara masyarakat berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.
Kini masyarakat khususnya Generasi Z, yang membentuk bagian signifikan dari populasi saat ini, tumbuh dan berkembang di tengah lautan informasi digital dan transformasi dunia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per tahun 2020 terkait data penduduk Indonesia, generasi Z yang terdiri dari penduduk kelahiran 1997-2012, terdapat sekitar 74,93 juta jiwa penduduk yaitu 27,94 persen dari populasi di Indonesia.
Angka ini merupakan angka yang sangat besar yang dimana dapat memberikan dampak tersendiri bagi bangsa Indonesia.
Generasi Z yang tumbuh di tengah era digital, tentunya menghadapi tantangan dan peluang yang tak terbatas dengan pesatnya perkembangan teknologi informatika.
Informatika, sebagai pilar utama dalam transformasi ini, tidak hanya menjadi penanda identitas generasi ini, tetapi juga membentuk arah perjalanan masyarakat pada umumnya.
Informatika, sebagai ujung tombak transformasi informasi, tidak hanya membentuk landasan pengetahuan, tetapi juga memberikan visi untuk menavigasi masa depan yang semakin kompleks.
Dengan pendidikan berbasis informatika menjadi pusat perhatian, Generasi Z di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, mengalami transformasi dalam cara mereka memahami dan mengakses pengetahuan.
Penerapan kurikulum informatika yang progresif dan investasi dalam pelatihan guru menciptakan fondasi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang handal di bidang teknologi.
Di Indonesia, langkah-langkah ini diperkuat oleh upaya meningkatkan kreativitas lokal. Generasi Z di Indonesia memiliki keunggulan dalam mengaplikasikan teknologi untuk memecahkan masalah lokal.
Dari pengembangan aplikasi berbasis kearifan lokal hingga solusi teknologi untuk masalah sosial, mereka menjadi agen perubahan yang dapat membawa dampak positif pada masyarakat.
Namun, pesatnya perkembangan teknologi tidak hanya menciptakan peluang, tetapi juga tantangan. Generasi Z di seluruh dunia bersaing dalam panggung global untuk menguasai teknologi terkini.
Di tengah ketatnya persaingan, penting bagi mereka untuk memiliki keterampilan informatika yang mendalam untuk menjadi pelaku utama dalam inovasi global.
Selain itu, aspek etika dan keamanan informatika menjadi sorotan yang tak dapat diabaikan.
Isu privasi, keamanan informasi, dan pertimbangan etis seputar kecerdasan buatan menjadi pertanyaan kritis yang harus dijawab untuk memastikan perkembangan informatika yang berkelanjutan.
Media sosial juga memainkan peran sentral dalam kehidupan Generasi Z.
Pentingnya literasi digital menjadi kunci untuk membantu mereka mengelola informasi dengan bijak, memahami dampak sosial media, dan membangun pemahaman yang sehat terhadap teknologi.
Di tengah tuntutan masa depan yang kompleks, Generasi Z di seluruh dunia diharapkan untuk tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga penggerak perubahan atau agen of change.
Aktivisme digital menjadi alat penting bagi mereka untuk menyuarakan isu-isu sosial, memperjuangkan keadilan, dan menciptakan perubahan menuju hal positif di Indonesia bahkan dunia.
Oleh karena itu, informatika bukan hanya sekadar kumpulan pengetahuan teknis, melainkan juga merupakan tanggung jawab yang memerlukan kepemimpinan dan inovasi.
Generasi Z di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, diharapkan mampu memanfaatkan keahlian informatika mereka secara bijak, menjadi pemimpin perubahan positif, dan menjelma menjadi agen transformasi dalam era digital yang terus berkembang.
Dengan menggabungkan keahlian lokal dan kemampuan global, Generasi Z dapat menjadi kekuatan utama dalam membentuk masa depan yang didorong oleh inovasi, etika, dan kepemimpinan yang bertanggung jawab di bidang informatika.(*)