Oleh : Eddy Ngganggus
BAPAK Ben Mboi adalah sosok yang memiliki kapasitas yang seimbang. Ia seorang dokter, tentara, pamo praja dan politisi yang sukses di semua bidang ini. Kadar intelktual, kematangan emosi dan kehidupan spiritualitas yang dimilikinya terkonfirmasi baik dari sejumlah prestasi yang diraihnya. Peninggalan daru prestasinya, masih kita nikmati manfaatnya hingga hari ini.
Hampir tidak ada slogan kosong atau hampa yang beliau wariskan selain dari namanya yang hampir di lupakan dari ingatan publik NTT apalagi Indonesia dan namanya sepi dari obrolan orang-orang, padahal mutiara pemikirannya sangatlah bernas dan futuristik
Dari kapasitasnya yang seimbang itu lahir kompetensi yang meligitimasi beliau memunculkan entitas ekonomi rakyat & bisnis yang menjadi salah satu prasarat berkembangnya suatu daerah.
Operasi Nusa Makmur (ONM), ONH (Operasi Nusa Hijau), penguatan fungsi Koperasi Unit Desa (KUD), Kehadiran industri berskala corporasi semisal BPD (bank NTT), PT. Semen Kupang adalah contoh kompetensi yang beliau manfaatkan berkat kapasitas yang beliau miliki. Selepas beliau pensiun tidak ada industri berskala korporasi yang hadir yang bisa menyerap tenaga kerja, menyumbang PAD untuk daerah dengan porsi yang sepadan.
Kesuksesan program beliau merupakan resultante dari ide dan aksi yang selaras dengan ide. Bukan ide kosong , atau bukan aksi tanpa didahului dengan ide yang teratur dan bernas.
Tanah pertanian lahan kering, sebagian oleh instruksinya berhasil di rubah menjadi tanah sawah melalui Operasi Nusa Makmur dan ONH (Operasi Nusa Hijau). Atas prestasinya ini, saya berpandangan pada beliau layak disematkan predikat bapak tanah. Dan atas prestasinya bisa menginisiasi pembuatan jebakan air sehingga warga Kupang tidak krisis air pada musim kemarau, saya juga berpandangan pada beliau layak disematkan predikat bapak air. Ya, Ben Mboi bapak Tanah Air.
