Opini  

Eksplorasi Geothermal, di antara Provit, People dan Planet

Oleh : Eddy Ngganggus

 

 

KAMI paham yang pro maupun kontra geotermal, keduanya punya niat baik. Untuk menakar niat kedua kubu, perlu rujukan, sebagai panduan teknis dan etisnya.
Saya beri rujukan untuk menakar niat baik mereka. Rujukan itu saya ekstrak dari rekomendasi pertemuan para kepala negara pada pertemuan KTT Bumi untuk pembangunan berkelanjutan yang mereka rumuskan yang dikenal denngan rumusan pilar 3P. Apa itu ? Mari kita simak bersama.

Menurut saya pro kontra geothermal itu beraras pada dua sebab, yakni :
1. Ketimpangan pemahaman
2. Ketimpangan kepentingan
Tanpa berpretensi kedua kubu yang pro dan kontra kurang literasi, namun boleh jadi informasi tentang eksploitasi geotermal hanyalah isu ekonomi, sosial dan lingkungan secara terpisah. Hal mana ini pernah terjadi dimana pada tahun 1972 para pemimpin dunia berbeda paham menuju meeting point tentang pemanasan global akibat eksploitasi sumber daya alam yang mengabaikan kelestarian lingkungan hidup yang berdampak pada pemanasan global muka bumi.
Mereka berpandangan bahwa, “that which met the needs of present generations without compromising the ability of future generations to meet their needs” (memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya).

Jangan sampai penolakan geothermal terjadi karena ketimpangan pemahaman. Jika ini yang terjadi maka bisa dijembatani, juga karena ketimpangan kepentingan ini juga bisa didiskusikan.
Kedua hal di atas bisa dikompromi dengan meeting point (titik temunya) pada satu hal takni “PENGENDALIAN” risiko. Yakni eksplorasi yang terkendali. Apapun eksplorasi alam memiliki risiko. Hanya saja risiko ikutannya ada yg sudah bisa dikendalikan ada yang belum bisa dikendalikan. Arah mitigasi risiko agar bisa dikendalikan inilah yan perlu didiskusikan. Jangan menyisahkan area abu-abu yang tidak di diskusikan secara ilmiah, mesti terbuka apa yang menyebabkan munculnya titik api perdebatan. Jangan ada syahwaksangka.

Jembatan dialog 3P

KTT bumi di Johanesburg Afrika Selatan tahun 2002 merekomendasikan bahwa untuk menjamin pembangunan berkelanjutan perlu menerapkan gagasan 3 P sebagai pilar pembangunan berkelanjutan. Tiga (3) P itu adalah Provit, People dan Planet.

Karena itu dialog eksplorasi geothermal mestinya adalah dialog ekonomi, dialog sosial dan dialog lingkungan hidup. Saya sarankan jangan keluar dari tiga isu ini. Manusia butuh kesejahteraan ekonomi yang baik, kesejahteraan sosial yang baik dan lingkungan hidup yang baik. Jangan dibelokan ke isu lain.
Jembatan dialognya adalah 3P. Ini telah menjadi titik temu perbedaan pandangan para pemimpin dunia terkait pembangunan berkelanjutan.
Dengan begitu paradigma pembangunan berkelanjutan akan membawa keadilan antar generasi, se generasi, juga dapat mencegah dini kerusakan lingkungan.

Akhirnya di akhir tulisan ini saya menyarankan agar :
1. Pastikan ada PENGENDALIAN eksploitasi yang termuat dalam satu dokumen berupa road map mitigasi risiko yang dibuat oleh perusahaan yang melakukan eksplitasi dengan seluruh stakeholder .
2. Semua pihak menggeser skala preferensi individu ke preferensi publik melalui instrumen kebijakan publik untuk mengurangi biaya konflik dan biaya degradasi sosial.