Opini  

Kupang – Lospalos di Pulau Timor

Oleh : Jack J. Herin

 

 

PERJALANAN panjang menelusuri seluruh Pulu Timor dari Barat hingga ke Timur. Melewati kota Dili Ikut kota Negara Republik Demokrat Of Timor Leste” Penduduk setempat meraih keredekaan melalui referendum di 1999. Tahun yang membahagiankan saya melihat kokembali Pulau ini di 2025, saya menelusuri Pulau ini mulai dari Kota Kupang Camplong, Soe, Kefamenanu, Atambua, dan tiba di perbatasan selanjutnya menyusuri jalan trans menemui desa desa Loes yang dihadapannya sawah sawah yang membentang luas, Maubara dengan benteng peninggalan Belanda, Distrik Liquiza, Tasitolu yang menyimpan banyak warisan, Kota Dili ibu Kota Negara, Hera yang menyimpan warisan heroik para pejuang kemerdekaan yang dibungkam dengan senjata buatan Amerika. Desa Hera , dan terus menuju kearah Timur, Distric Manatutu menyimpan sejarah hubungan Raja Larantuka Ferndandez yang mengnjungi Manatutu sekaligus meresmikan sebuah Paroki. Pada jaman Indonesia ketika melewati wilayah ini sopir meminta saya untuk berhenti mmbakar linlin dan berdoa di kuburan raja Fernandez. Raja ini diminta oleh Portugis secara khusus datang dari Larantuka hanya untuk meresmikan pembukaan sebuah paroki yang saat ini memasuki usia 200 tahun lebih. Setelah peresmian paroki raja menolak kembali ke Larabtuka di Pulau Flores dan tinggal di Distric Manatutu sampai ahkir hayatnya. Keturunannya salah satu orang yang sedang mengemudi mobil. Saya menoleh kearah sopir hanya untuk melihat wajahnya sambil mengucapkan “ Gracias”/trima kasih.

Meliwati Manatutu, masuk desa Fatu Maca dimana terdapat pusat sekolah – sekolah misi yang diwariskan sejak jaman Portugis sampai hari Ini. Dari situ jalan menurun menuju Pantai kecamatan Laga. Melintasi jalan trans yang mulus menjelang sore hembusan angin, matahari tengelam dibalik awan, burung berkicau menyambut malam, sepanjang jalan masuk wilayah Kecamatan Lautem.Disitu ada gua bekas peninggalan jaman Jepang. Selama 1942-1945 Jepang menduduki Timor Timur yang mengakibatkan sedikitnya 10.000 penduduk meningal dunia.

Setelah tiba di Kota Lospalos pagi harinya kami menyusuri jalan aspal yang mulus diantara padang rumbut hijau sejauh 40 Km kami berhenti disebuah rumah tingkat. Saya bertanya kepada nyonya rumah, Tiu (paman) kerja dimana? . sebelum menjawab Ny tersenyum tiu bekerja di Irlandia Utara di Inggris Raya. Setelah Merdeka banyak orang muda pria dan wanita disini pergi bekerja di luar negeri lebih banyak di Irlandia Utara. Sejumlah rumah ditiga desa wilayah itu sebagian berlantai dua warna Cat temboknya biru.

Dari Kota Kupang sampai di desa Mautapitine Distric Lospalos warna kulit penduduknya, suara tertawa,dan tangisan sama, Hanya beda bahasa daerah. Yang menyatukan Pulau ini adalah motif kain tenun yang tidak mungkin dipisahkan . Sedikit mirip mirip motif motif sarung Timor tapi tidak ada perbedaan jauh. Mungkin saya salah tapi inilah pengalaman hidup.

Saya bertemu dengan Thresiana (16) “ yah kami memang kesulitan makanan tapi yang membamggakan hati adalah terbebas dari perkosaan dan pembunuhan. Jaman kolonial Indonesia, orang tua kami khususnya para ibu ibu diperkosa secara bergilir oleh bapak bapak militer . Saya sendiri belum mengenal ayah saya. Ceritanya ibu, ditangkap kemudian pada malam hari digilir oleh oknum militer dengan ancaman kalau cerita kepada orang akan dibunuh besok malamnya.

Ayah saya adalah oknum oknum militer yang sampai saat tidak dapat saya membayangkan wajah wajah mereka. Mungkin Tuhan menolak untuk memperlihatkan kepada saya wajah ayah. Mereka adalah akar akar warisan dosa terhadap nenek moyang, ibu dan bapa serta sanak saudara saya di negeri ini. Katanya dengan air mata membasahi kedua pipinya.

Dari wajah yang sedih tersembunyi harta yang sangat berharga bagi umat manusia dibumi dan sebagai contoh bagi negara negara maju di Bumi Ini. RAKYAT Timor Leste yang menang dalam Referendum 1999 dengan kerendahan hati telah memberi contoh “Rekonsiliasi” dengan para penjahat yang menebarkan hawa napsu selama 24 tahun dinegeri yang berpenduduk 1,5 juta jiwa.Mereka sangat faham menyimpan dan menerima masalah besar yang dialami sesuai dengan “ Surat kepada umat Galatia ( 5: 22 ) mengungkapkan semua ini: Apa yang dihasilkan oleh Roh Kudus ialah cintah.. kegembiraan.. perdamaian.. kesabaran… kebaikan hati… kepercayaan… kesalehan… dan pengendalian diri.. Tidak ada hukum yang menentang hal ini. Yeremia (6: 16) mengatakan : Berhentilah pada persimpangan jalan yang mana membawa kamu menuju kebaikan. Ikutilah jalan itu dan jiwamu akan beristirahat.”. Dengan berdiri di persimpangan jalan kematian, memilih dengan tegas spiritualitas Rekonsiliasi itu yang menghantarkannya kepada damai sejati”.

marilah kita meninjau aspek-aspek kehidupan politis dan ekonomis. Orang-orang yang bagaimana dapat membantu manusia untuk maju ? Adalah orang-orang jenius. Oleh sebab itu dunia harus menghargai orang-orang jeniusnya dan mengijinkan mereka memerintah bumi Timor Leste. ♦