Penulis: Pantenlius Nanga Se
Era globalisasi menjadikan dunia ini tanpa batas. Globalisasi adalah sebuah proses di mana kegiatan ekonomi, politik, sosial, budaya, dan teknologi semakin terintegrasi di seluruh dunia (Sholichah, Putri, & Setiaji, 2023). Kita dapat mengakses keluar dari negara kita tanpa harus pergi keluar negeri. Kita kemudian dapat menunjukkan betapa beragamnya suku budaya yang ada di Indonesia ini. Namun begitu juga sebaliknya tentu budaya dari luar juga dapat masuk ke Indonesia dikarenakan dampak dari globalisasi tersebut. Dengan adanya globalisasi ini, perkembangan teknologi menjadi semakin maju dan dapat dilihat maupun dinikmati oleh semua orang. Dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memperkenalkan budaya kita ke dunia.
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan globalisasi memiliki hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi satu sama lain. Selain itu, IPTEK juga memainkan peran penting dalam memfasilitasi dan mempercepat proses globalisasi.
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan globalisasi memiliki hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi satu sama lain. Selain itu, IPTEK juga memainkan peran penting dalam memfasilitasi dan mempercepat proses globalisasi. Dengan adanya teknologi banyak hal yang didapatkan dan tidak lagi dipengaruhi oleh batas wilayah, budaya dan sebagainya. Salah satu contohnya yaitu dahulu untuk berkomunikasi itu sangat mahal, bahkan membutuhkan waktu lama jika menggunakan surat yang dikirim melalui POS. Seiring berjalannya waktu surat tersebut telah digantikan oleh teknologi komunikasi yang mendorong perkembangan informasi.
Intinya, semakin berkembangnya IPTEK di suatu negara, maka akan semakin mudah warga dalam mengakses informasi, berkomunikasi, dan saling bekerja sama, sehingga mendukung globalisasi (kumparan, 2024). Inovasi dan kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi, seperti internet, telepon seluler, dan jaringan sosial, telah memungkinkan manusia untuk terhubung secara lebih cepat dan efisien di seluruh dunia.
Trend Sound System
Di era digital ini, teknologi audio mengalami transformasi luar biasa. Produsen perangkat audio terkemuka terus berinovasi dengan mengembangkan speaker, amplifier, dan subwoofer yang tidak hanya memberikan performa tinggi tetapi juga desain yang elegan dan ergonomis. Sistem audio terbaru dirancang untuk menghasilkan suara yang jernih dan dinamis, sehingga setiap detail suara dapat terdengar dengan sempurna. Inovasi ini semakin didorong oleh penelitian dan pengembangan yang intensif, memanfaatkan bahan berkualitas tinggi dan teknik rekayasa mutakhir untuk mencapai hasil optimal.
Keunggulan utama dari sound system 2025 adalah kemampuan menghasilkan kualitas suara yang optimal. Dengan teknologi terbaru, setiap detail suara, dari bisikan lembut hingga dentuman bass yang menggelegar, disajikan dengan presisi tinggi (Den Hoo, 2025). Hal ini memastikan bahwa setiap tamu, tanpa memandang posisi duduknya, dapat menikmati pengalaman audio yang konsisten dan memukau.
Tren sound system 2025 menandai babak baru dalam teknologi audio dengan inovasi yang mengedepankan kualitas, efisiensi, dan kemudahan pengoperasian. Teknologi digital, kecerdasan buatan, dan konektivitas yang semakin canggih memastikan setiap event dapat menghadirkan pengalaman audio yang luar biasa. Karena bentuk dari sound system itu sendiri juga mengalami modifikasi yang cukup signifikan menyesuaikan dengan kebutuhan dari masyarakat yang ada. Yang awalnya sound system ini berukuran besar sehingga sulit untuk dibawa karena memerlukan tenaga yang besar, berevolusi menjadi sound system dengan ukuran yang kecil sehingga mudah untuk dibawa ke mana-mana. Masyarakat pun akhirnya juga bisa menikmatinya di mana pun mereka berada.
Walaupun banyaknya perkembangan tersebut dipengaruhi oleh budaya barat, sound system di Indonesia juga mengakar kuat pada budaya lokal. Di daerah-daerah seperti Jawa dan Flores, sound system digunakan untuk mendukung pertunjukan seni tradisional dan acara-acara adat. Tidak hanya sampai situ saja, sound juga mulai masuk ke dalam acara-acara nasional di berbagai daerah seperti karnaval keliling.
Selain dari kegiatan masyarakat yang memerlukan sound system, industri hiburan seperti industri musik, film, dan acara televisi juga sangat bergantung pada teknologi sound system ini. Konser-konser besar, festival musik, dan acara televisi yang diadakan menggunakan sound system yang canggih untuk memastikan dan menjaga kualitas audio yang terbaik. Karena tuntutan tersebut kemudian mendorong perkembangan industri sound system itu sendiri. Dari perkembangan sound system ini kemudian mendorong munculnya lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan yang menawarkan kursus dalam bidang audio engineering dan sound system. Dari hal-hal tersebut kemudian membantu menciptakan tenaga profesional yang mampu mengoperasikan dan mengembangkan teknologi sound system di Indonesia.
Dengan perkembangannya dan daya tarik yang dirasa sangat kuat itulah kemudian melahirkan berbagai komunitas-komunitas yang ada di masyarakat sendiri. Seperti pencinta audio, DJ, sound hunter, dan sound engineer. Tak hanya komunitas saja yang kemudian lahir, tetapi juga lahir muncul pemilik dan nama-nama sound system baru untuk ikut bersaing dan meramaikan setiap kegiatan yang diadakan oleh masyarakat. Ditambah lagi, setiap dari mereka yang tergabung di dalamnya kebanyakan dari golongan anak muda sehingga komunitas ini sulit untuk mati karena akan selalu ada hal baru yang ditunjukkannya.
Flores menjadi salah satu daerah di mana fenomena trend sound ini berkembang terlebih dengan budayanya yang mendukung. Dengan banyaknya pengguna sound system di sana menjadikan hal itu juga melekat pada masyarakat, sehingga dapat menciptakan budaya baru yang kemudian dapat berkembang menjadi persaingan di antara mereka.
Budaya Pesta Masyarakat Flores dan Penggunaan Sound System
Budaya pesta di Flores telah mengalami transformasi signifikan dengan penggunaan sound system yang menjadi ciri khas perayaan modern. Fenomena ini menunjukkan dinamika budaya dan relasi sosial masyarakat lokal yang kompleks, di mana musik dalam pesta bukan hanya ekspresi kesenangan, tetapi juga afirmasi identitas dan ajang negosiasi sosial (Anselmus, 2025). Pesta di Flores umumnya digambarkan dengan tenda atau panggung acara berdekorasi indah dan susunan sound system musik dengan dentuman bass yang menggetarkan tanah, menjulang di dua sisi panggung atau tenda. Sound system besar, lagu-lagu populer, dan penampilan live musik bukan hanya hiburan tetapi juga simbol status sosial keluarga penyelenggara.
Di Flores, pesta dengan musik keras menjadi medium komunikasi dan koneksi emosional antar anggota komunitas. Sound system menciptakan ruang perjumpaan lintas usia dan latar belakang, menjembatani relasi sosial melalui pengalaman bersama. Sebuah pesta bisa dinilai dari vendor sound system mana yang dipakai. Kualitas pesta diukur dari musik yang menggelegar dengan ukuran “dapur getar”. Hal ini bisa terjadi jika kualitas subwoofer kencang, artinya vendor sound system harus punya spesifikasi alat berkualitas(Anselmus,2025).
Di Flores, opreter memiliki tugas besar memutar musik yang sudah diseleksi untuk menyuguhkan lagu-lagu yang menggugah semangat orang berjoget. Opreter adalah sebutan bagi seseorang yang menyusun playlist dan menuntun pemutaran musik selama acara bebas berlangsung. Para opreter handal dibekali referensi lagu pesta yang kaya dan harus bisa membaca mood lantai dansa. Mereka harus bisa memainkan dinamika dan dramaturgi acara bebas, sehingga orang-orang bisa betah menari (Eka, 2024). Adapun beragam pesta yang dirayakan dan membutuhkan sound sebagai penunjang dalam acara tersebut yaitu :Pertama, Pesta Sambut Baru (Komuni Pertama) merupakan pesta massal yang diselenggarakan setahun sekali. Dentuman musik bak deretan toko kaset dengan semacam adu gengsi antar keluarga. Biaya minimal untuk pesta ini berkisar 5-10 juta rupiah. Kedua, upacara adat seperti ”Kero Jawa” (syukuran panen) di Ende atau ”Pati Ka Dua Bapu Ata Mata” (pemberian makan leluhur), ada variasi penggunaan musik. Beberapa masih mempertahankan tradisi tanpa sound system, hanya menari tandak (gawi) dari malam sampai subuh. Di Ngada, upacara “reba” masih menggunakan musik gong gendang yang bertalu dengan irama jai. Ketiga, Pesta pernikahan modern di kota umumnya menyewa gedung, sound system, MC dan vocal group. Dentuman musik dalam pesta-pesta kini tidak hanya berasal dari lagu-lagu tradisional, tetapi juga dari genre (Kompasiana, 2016)
Dampak dan Kontroversi
Penggunaan sound system yang berlebihan menimbulkan masalah sosial. Dentuman bass yang menggema dari kampung ke kampung bisa menjadi pemicu konflik sosial dan gangguan lingkungan suara (Anselmus, 2025). Selain itu, fenomena ini menunjukkan ambivalensi sosial yang menarik. Di satu sisi, pesta menjadi ruang ekspresi kolektif dan afirmasi identitas lokal. Namun di sisi lain, bisa menjadi pemicu ketegangan antar pemuda dan eksklusi sosial bagi kelompok yang tidak mampu mengikuti standar pesta yang semakin mahal.
Pesta di Flores telah menjadi arena negosiasi antara tradisi dan modernitas. Masyarakat tetap mempertahankan elemen adat seperti tarian gawi, jai, dolo-dolo dan syair lokal, namun sound system besar dan dekorasi mewah menjadi simbol gengsi dan status (Anselmus, 2025). Dengan adanya budaya pesta masyarakat Flores, membuka peluang usaha baru bagi pemilik sound system. Hal ini dapat menjadi sumber pendapatan bagi setiap pemilik sound itu sendiri. Namun, hendaknya para pemilik sound system perlu memperhatikan kualitas bunyi dan suara. Hal ini ditujukan agar bunyi dan kualitas suara yang dihasilkan tidak berdampak buruk bagi sarana dan prasarana yang ada di sekitarnya.
Daftar Pustaka
– Umam, Hairul, 2025, Sound System Engineering : Panduan Praktis Untuk Pemula Hingga Profesional, Adab.
– Hoo,Den, “Cara Menghitung Daya Sound System Gedung Konferensi”, blog.sonicline.co.id 4 April 2025, https://blog.sonicline.co.id/cara-menghitung-daya-sound-system-gedung-konferensi/ diakses 26 September 2025.
– Hisyam, Mohammad, dkk, 2021, Globalisasi dan Transformasi Sosial Budaya Pengalaman Indonesia, Kompas.
– Atasoge, Anselmus Dore Woho, “Musik dalam Pesta, Dentuman Identitas dan Struktur Sosial Masyarakat Flores”, VoxNtt.com 10 juli 2025, https://voxntt.com/2025/07/10/musik-dalam-pesta-dentuman-identitas-dan-struktur-sosial-masyarakat-flores/103377/diakses 26 September 2025.
– Bilatul, Allya Salsa, Diajeng Anugrah Cantika Sari, Fatkurohman Nur Rangga, 2024, Perkembangan Sound Sistem sebagai Budaya dan Kompetisi Sosial di Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jurnal Riset Sosial Humanoris dan Pendidikan, Volume. 2, No.4 Juni 2024, 220-233







