Lumpuh 2 Tahun, Kampung Adat Wae Rebo Manggarai Sudah Bisa Dikunjungi Wisatawan Asing dan Lokal

wae rebo village
Kampung Adat Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, NTT / foto: komodotourpackage.com

EXPONTT.COM – Setelah 2 tahun pariwisata Kampung Adat Wae Rebo di Desa Waerebi, Kecamatan Satarmese Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) lumpuh total karena pandemi covid-19, akhirnya para wisatawan sudah boleh mengunjungi tempat wisata yang berada di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.

Baik turis asing, wisatawan nusantara maupun lokal, sudah boleh berkunjung ke Wae Rebo.

Wae Rebo berada di ketinggian 1.000 mdpl dan dikelilingi oleh perbukitan yang masih alami ini sudah mendapatkan pengkuan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada Agustus 2012 lalu.

Baca juga: Tinjau Penanganan Stunting di TTS, Jokowi Akan Tagih Janji di 2024 Nanti

Melansir kompas.com, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesi Cabang Kabupaten Manggarai Yovie Jehabut, mengatakan, semua wisata di Kabupaten Manggarai sudah bisa dikunjungi wisatawan mancanegara, nusantara, dan lokal.

Meski begitu, Jehabut menegaskan, ada satu syarat yang wajib dipatuhi wisatawan, yakni setiap wisatawan harus mengikuti protokol kesehatan (prokes).

“Wisatawan sudah ada yang berkunjung di sejumlah obyek wisata di Manggarai, meskipun sebagian besar masih domestik,” jelasnya.

Baca juga: Petani di Manggarai Barat Ditemukan Tewas Terkapar di Tengah Sawah

Menurut Jehabut, sektor pariwisata perlahan-lahan sudah mulai bangkit, terlihat dari para wisatawan mancanegara yang sudah mulai tiba di Labuan Bajo.

2 tahun pariwisata Manggarai lumpuh

Menurut Jeabut yang juga pemandu wisata khusus untuk mengamati burung di Pulau Flores, dua tahun pariwisata di Kabupaten Manggarai lumpuh total yang merupakan dampak dari pandemi covid-19.

Dampak nyata dari wabah Covid-19 adalah sektor pariwisata karena selama dua tahun para pemandu tidak pernah memandu tamu untuk mengunjungi obyek wisata,” jelasnya.

Baca juga: Viral Video Perempuan di Kota SoE Nekat Kejar Mobil Presiden Jokowi yang Sedang Melaju

Meski begitu, Jehabut tetap optimis pariwisata di Kabupaten Manggarai segera bangkit karena obyek wisata yang melimpah.

“Saya optimistis bahwa pariwisata di Kabupaten Manggarai perlahan-lahan bangkit dengan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara. Saya berharap pandemi covid-19 ini cepatlah berlalu sehingga aktivitas di sektor pariwisata kembali berjalan normal,” ujar dia.

Pada 2021 lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sudah mengunjungi kampung tradisional Wae Rebo yang berada di perbukitan di Gunung Pocoroko.

Wisata di Manggarai NTT lainnya Selain Kampung Adat Wae Rebo, ada juga kampung adat Todo sebagai pusat kerajaan Manggarai pada zaman dulu.

Baca juga: Lagi, Kapal Nelayan Mati Mesin di Perairan Australia, 7 Nelayan NTT Dilaporkan Hilang

Ada juga Kampung Adat Ruteng Puu yang berarsitektur kerucut dan beratap ijuk. Kampung adat di Kabupaten Manggarai juga sudah dibangun rumah adat dengan motif ijuk dan kerucut.

Adapun Kabupaten Manggarai terkenal dengan seribu rumah adat dengan arsitektur kerucut dan beratap ijuk. Ini merupakan daya tarik pariwisata di Kabupaten Manggarai.

Selain wisata budaya, ada juga wisata alam dan wisata pertanian dengan melihat persawahan jaring laba-laba di seluruh Kecamatan di Manggarai.

Persawahan jaring laba-lada atau lodok dalam bahasa Manggarai yang sangat terkenal adalah persawahan jaring Laba-Laba Cancar, Kecamatan Ruteng.

Baca juga: Video Viral, 2 Suku di Nagekeo Ricuh di Lokasi Pembangunan Waduk Lambo