EXPONTT.COM, KUPANG – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) optimis kunjungan wisatawan meningkat pada tahun 2023.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Dr. Zeth Sony Libing, M.Si, jumlah wisatawan yang berkunjung ke NTT pada tahun 2022 (Januari hingga November) sebanyak 815.111 wisatawan.
“PPKM sudah dicabut, kasus covid juga sudah melandai, maka kami optimis kunjungan wisatawan yang mengunjungi NTT pasti meningkat di tahun 2023,” kata Dr. Zeth Sony Libing, M.Si, Rabu 11 Januari 2023.
Baca juga:KPU NTT Lakukan Penataan Dapil Pemilu Legislatif 2024: Kabupaten Kupang Berkurang 5 Kursi
Untuk itu, Dispar Provinsi NTT telah menyiapkan sejumlah event di tahun 2023 untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara.
“Kami juga siapkan berbagai festival. Penting diselenggarakan festival karena berdampak nyata ke masyarakat,” ucap Sony Libing.
Sony menyebut sejumlah festival yang diselenggarakan Pemprov NTT diantaranya, festival di Alor, Festival Kelaba Maja, Festival Fulan Fehan, Festival Musim Dingin di Fatumnasi, Festival Pasola di Sumba dan juga Festival Inerie, Kelimutu dan lainnya.
Meski begitu Sony mengaku masih ada beberapa hal yang mengganggu kunjungan wisatawan, seperti fasilitas dan sarana prasarana di kawasan wisata dan harga tiket pesawat menuju lokasi wisata yang saat ini masih mahal.
Baca juga:LSM IKK Melaporkan Bank NTT Kepada Ketua DPRD NTT Soal Penyimpangan Rp 44.360.851.139
“Jalan menuju lokasi wisata juga terus harus dibenahi, home stay-nya, hotel-hotel dan restaurannya juga harus dibenahi fasilitasnya, seperti akses air dan kebutuhan lainnya. Misalnya jalan ke Pantai Liman, Pulau Semau. Kita sudah perbaiki infrastukturnya tapi kita masih sulit dengan kapal ferry pulang dan pergi ke Semau, itu penting supaya wisatawan bisa bermalam di Semau, tapi pemerintah akan membenahi itu,” tambah Sony.
Selain itu, lanjut Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu masalah mendasar yang dialami pariwisata NTT.
“Baik itu pelaku pariwisata maupun masyarakat di destinasi wisata, bagaimana kita harus membangun hospitality-nya. Keramahtamahan dan kesiapan masyarakat menerima para wisatawan, menyiapkan semua dari kerajinan lokal hingga kuliner. Mereka harus terbiasa menerima wisatawan. Dengan begitu masyarakat bisa merasakan dampak ekonomi dari pariwisata,” tutupnya.♦gor
Ikuti berita dari EXPONTT.com di Google News
Baca juga: Bank Indonesia Sebut Pertumbuhan Ekonomi NTT Naik di Tahun 2023