EXPONTT.COM, KUPANG – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mendorong pemerintah untuk membuka penerbangan internasional dari luar negeri menuju Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal tersebut disampaikan Sektetaris Jendral PHRI, Maulana Yusran, usai menghadiri rangkaian Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-II PHRI Badan Pengurus Daerah (BPD) NTT, Sabtu, 17 September 2023.
Dirinya menyebut, NTT memiliki potensi alam untuk dimanfaatkan untuk perkembangan pariwisata. Salah satu upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara adalah dengan membuka penerbangan langsung internasional di NTT.
Baca juga: Jumlah Anggota Berkembang, Ketua Umum PHRI Sebut Hotel dan Restoran di NTT Agresif Untuk Maju
“Ini jadi pekerjaan rumah kita, dengan membuka international direct flight, masyarakat bisa merasakan dampaknya langsung, khususnya UMKM,” jelas Maulana Yusran.
PHRI, lanjut Maulana, akan terus berupaya agar international direct flight dapat dibuka di NTT, sehingga ada pergerakan ekonomi melalui jumlah kunjungan wisatawan yang meningkat. Dengan begitu, ekonomi daerah dapat berkembang melalui UMKM masyarakat setempat.
“PHRI juga akan fokus untuk tumbuhkan investasi yang lebih mengutamakan peran masyarakat lokal. Kita berharap tumbuhnya investasi itu lebih bagus masyarakat lokal yang punya peran di sana, itu yang kita fokuskan,” ujarnya.
Baca juga: PHRI NTT Gandeng IHKA Akan Gelar Lomba Making Bed dan Towel Art, Perdana di NTT
“PHRI mendukung penuh UMKM dan sebagian besar hasil dari produk UMKM dijadikan amenities di hotel-hotel dan restoran di NTT,” ujar Jodjana.
Pada rangkaian Rakerda ke-II, PHRI NTT menggelar talkshow yang menghadirkan sejumlah pembicara.
Baca juga: Di Pepageka Adonara, Frans Aba disambut Makan Siang oleh Karang Taruna dan Tokoh Masyarakat
Dengan tema “Berkompetisi dan Berkolaborasi” PHRI NTT menghadirkan pembicara dengan materi pembangunan pariwisata NTT, seperti Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) NTT, Bobby Lianto, Sektetaris Jendral PHRI, Maulana Yusran, Kepala Dinas Pariwisata NTT, Sony Zeth Libing. Juga ada pembicara dari perusahaan Online Travel Agent (OTA) Traveloka serta penyedia jasa layanan internet Biznet.
Nampak para peserta kurang lebih 100 peserta itu nampak begitu interaktif dengan pembahasan seputar pembangunan pariwata disektor akomodasi hotel dan restoran. (*)