Di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur kaya sejuta destinasi wisata Mangrove yang mempesona. Meski belum dikelola secara optimal. Dengan begitu, direncanakan pada tahun anggaran 2018 bakal dibangun destinasi wisata Mangrove di empat lokasi Mangrove di pulau Rote, yakni Mangrove Ndii Lifu di desa Maubesi, Mangrove Ba’adale di desa Baadale dan Mangrove desa Oelaba di Rote Barat Laut serta Mangrove di Boeyain di kecamatan Rote Barat.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah Kabupaten Rote Ndao, Thobias Bulakh, S.P kepada EXPO NTT di ruang kerjanya, Senin 9 April 2018 mengatakan, hutan Mangrove merupakan kawasan yang memiliki nilai estetika. Di lihat dari faktor alamnya dan kehidupan yang ada di dalamnya. Sehingga dengan keunggulan hutan Mangrove itu bisa dapat memberikan objek wisata yang unit. Sebab, karakteristik hutan yang berada di dua alam yakni darat dan air laut.
Salah satu tugas UPT KPH, kata Thobias, pelaksanaan pengembangan kerjasama dan kemitraan pengelolaan di wilayah KPH serta menggelar penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan tersebut. Selain itu, memberikan pencerahan kepada para pemilik hutan Mangrove di empat wilayah itu.
Menurut Thobias, dari keempat wilayah Mangrove tersebut diantaranya di Desa Oelaba, Mangrove Ndii Lifu di Maubesi telah dilakukan survey.
Dan diminta kepada pengembangannya untuk menggunakan jasa perencana. Sehingga benar-benar lokasi Mangrove bisa bernilai ekonomis bagi masyarakat. Kewenangan pengelolaan melibatkan semua pihak terkait.
Terkait sumber dana, Thobias menyebutkan bisa dari dana desa, Kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat. Namun harus diawali dengan perencanaan yang matang.Apabila sudah ada masterplan, dana bisa dapat diperoleh dari semua komponen terkait.
Thobias pun belum memastikan kapan dilakukan pengembangan Mangrove tersebut. Alasannya masih melakukan koordinasi lanjutan dengan pemilik hak ulayat Mangrove. Meskipun sudah ada sejumlah desa yang menganggarkan dananya untuk pengembangan wisata Mangrove tahun 2018. ♦ ido