EXPONTT.COM, KUPANG – Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mewisuda 518 Sarjana dan Ahli Madya dari seluruh program studi di universitas tersebut, Kamis, 12 Desember 2024. Acara wisuda Universitas Citra diselenggarakan di Ballroom Hotel Harper Kupang.
Pembina Universitas Citra Bangsa Kupang, Abraham Paul Liyanto dalam sambutannya menjelaskan moment wisuda menjadi kebanggaan dan suasana kebahagian dari semua pihak.
“Moment yang sangat ditunggu, orang tua melihat dengan bangga anak-anak mereka di wisuda, pasti penuh dengan kebahagiaan kebanggaan kita semua melihat anak-anak kita sudah berhasil. Ini juga merupakan langkah awal kehidupan di dunia kerja yang sangat menantang, sehingga bersainglah di lapangan dengan ilmu yang di dapat di kampus ini”, ungkapnya.
Menurut Anggota DPD RI dari NTT itu, bahwa wisudawan hari ini merupakan angkatan yang paling sulit karena masuk saat Pandemi Covid-19. “Ada angkatan 2019-2020, sangat sulit waktu itu, kampus kosong karena tidak ada kuliah tatap muka saat Pandemi Covid-19 dan Puji Tuhan mereka berhasil. Saya berpesan saatnya kalian terjun ke masyarakat, manfaatkan semua hal yang kalian dapat di UCB ini”, serunya.
Lanjutnya bahwa UCB merupakan universitas yang pertama yang bekerja sama dengan Jepang untuk tenaga kesehatan sehingga kita sangat bangga, “Kita persiapkan SDM dengan baik, agar anak-anak kita bisa bekerja dengan baik di luar negeri, jangan lagi kita kirim mereka untuk jadi security atau pembantu rumah tangga, namun kita kirim tenaga kesehatan dengan sumber daya manusia yang bersaing”, imbuhnya.
Di akhir sambutan, Paul juga berterima kasih kepada semua orang tua yang sudah mendukung UCB dengan menitipkan anak-anak di UCB, dan saya percaya bahwa hari ini juga orang tua bangga anak-anak mereka boleh menimbah ilmu di UCB tercinta kita ini”, tutupnya.
Dalam acara wisuda, Sr. Rofina Lasena, INSC, mahasiswa Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris menjadi lulusan terbaik dengan meraih Indeks Pendidikan Kumulatif (IPK) 3,96.
Sr. Rofina dalam sambutannya mengatakan, menjalani kuliah dengan dua kesibukan lainnya sebagai pembimbing calon suster dan pemimpin di komunitas.
“Tidak mudah jalani tiga kesibukan di waktu yang sama, ditambah lagi covid saat masa awal kuliah, tapi Tuhan melihat perjuangan saya dan juga para dosen yang setia mendidik seperti orang tua sendiri. Seperti di rumah, makanya semangat untuk belajar itu selalu ada,” ujarnya.
Kepada rekan-rekan mahasiswa yang tengah menjalani proses perkuliahan untuk tetap semangat berjuang hingga selesai. “Karena setiap perjuangan akan ada hasil selama mengandalkan Tuhan dan orang-orang sekitar,” pungkasnya.♦gor