Refafi Gah Diberi Waktu 7×24 Jam Putuskan Maju Ke Pilgub NTT, “Tak Mau Jadi Gelandangan Politik”

Sekjen DPP Hanura, Benny Rhamdani bersama Ketua DPD Hanura NTT, Refafi Gah / foto: Gorby Rumung
Sekjen DPP Hanura, Benny Rhamdani bersama Ketua DPD Hanura NTT, Refafi Gah / foto: Gorby Rumung

EXPONTT.COM, KUPANG – Refafi Gah diberikan waktu 7×24 jam oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura untuk memutuskan apakah dirinya akan maju ke Pilkada Gubernur Nusa Tenggara Tenggara Timur (NTT) 2024.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP Hanura, Bennt Rhamdani saat membuka Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) II Hanura Provinsi NTT yang digelar di Neo Aston Hotel, Sabtu, 28 Juli 2024.

Benny mengungkapkan, DPP Hanura menyatakan keinginan agar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura NTT, Refafi Gah untuk maju ke kontestasi Pilgub NTT 2024.

“Sebenarnya Pak Refafi sudah diminta oleh partai untuk menjadi wakil gubernur, kita ingin mengutamakan kader partai internal yang tentu memiliki kualifikasi untuk menjadi pemimpin,” ungkap Benny.

Meski begitu, DPP menyatakan kenginan tersebut harus sesuai dengan kesiapan dan keinginan Refafi Gah. Untuk itu, Refafi Gah diberikan waktu 7×24 jam untuk memutuskan apakah dia maju ke Pilgub NTT atau tidak.

“Kita serahkan kembali ke yang bersangkutan, kita minta beliau memutuskan dalam waktu 7×24 jam,” ujarnya.

Seperti diketahui, nama Refafi Gah mengemuka sebagai calon Wakil Gubernur NTT 2024-2029. Dirinya disebut akan menjadi pendamping calon gubernur yang diusung PDI Perjuangan, Ansy Lema.

Disejumlah hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei pun nama Refafi Gah selalu muncul dalam simulasi pasangan.

Anggota DPRD NTT dari Dapil Sumba Raya ini selalu dipasangkan dengan Ansy Lema. Hasilnya, pasangan ini konsisten masuk di tiga besar elektabilitas tertinggi diberbagai hasil survei.

Tak Mau Jadi Gelandangan Politik

Refafi Gah yang pernah diwawancara ExpoNTT beberapa waktu lalu menyatakan enggan merelakan posisi sebagai DPRD NTT 2024-2029 untuk maju ke pilkada.

“Saya tentunya akan mempertimbangkan semua, karena saya ini anggota DPRD (NTT red.) terpilih,” ujarnya, 19 Juli 2024 lalu.

Refafi mengakui bahwa dirinya telah masuk dalam “teropong” PDI Perjuangan dan pembicaraan secara mendetail dengan Ketua Umum dan Sekjen Hanura sudah dilakukan,” ungkapnya.

Dirinya mengaku tak mau menjadi gelandangan politik karena gagal di Pilgub NTT.

“Saya harus mengambil keputusan yang maksimal, karena yang melekat di badan saya ada jabatan. Calon-calon gubernur juga ada jabatan, tetapi semua tahu, kalau mereka kalah pun, pulang masih bisa dapat jabatan, kalau saya kalah kan pasti jadi gelandangan politik. Iya kan? Makanya harus lewat pertimbangan yang maksimal,” katanya.♦gor