Merendahkan Diri Seperti Anak Kecil

Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK Frateran Ndao - Ende

Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende.

SEMANGAT PAGI, dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan tentang Siapa Yang Terbesar Dalam Kerajaan Surga Dan Siapa Yang Menyesatkan Orang Serta Perumpamaan Tentang Domba Yang Hilang (Mat. 18: 1 – 5. 10. 12 – 14).

Melalui bacaan Injil hari ini Yesus mengingatkan para murid Nya termasuk kita, syarat untuk masuk dan menjadi yang terbesar ke dalam kerajaan Surga. Syaratnya adalah merendahkan diri atau kerendahan hati seperti anak kecil. Mengapa harus seperti anak kecil? Sebab, belum pernah ada cerita bahwa ada anak kecil yang sombong, melainkan yang ada adalah anak kecil yang gemes, lucu, polos, lugu dan apa adanya, dan sangat tergantung pada orang tuanya atau orang lain.

Lebih jauh, bahwa orang yang rendah hati tidak mungkin dia menyesatkan atau pun meremehkan orang lain, sekalipun ia adalah anak kecil, dan justeru sebaliknya orang yang rendah hati pasti mencintai, mengasihi sesama, apalagi anak kecil. Dan akhirnya orang yang rendah hati, adalah dia yang selalu mencari, mencari dan terus mencari Allah. Itu artinya pula dia yang selalu bertobat atau bermetanoia.

Juga orang yang rendah hati berarti dia yang selalu mengandalkan Allah dalam hidupnya seperti anak kecil yang sangat bergantung pada orang lain. Dan sebaliknya, jika kita tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil yang cengengesan, manja, kekanak Kanakan, maka kita tidak akan bisa masuk ke dalam kerajaan Surga*.

Maka, *mari kita tentukan pilihan, apakah kita mau merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil yang gemes, lucu, polos, lugu, apa adanya atau tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil yang cengengesan, manja, cengeng dan kekanak-kanakan? Ingatlah pilihan kita akan menentukan kita, apakah kita masuk dan menjadi yang terbesar dalam kerajaan Surga atau sebaliknya. Semoga pilihan kita tidak salah*.

Mudah-mudahan ??