Transfigurasi

Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK

Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende

 

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan! Pada hari Minggu ini, kita merayakan Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan Nya.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 17: 1 – 9, yakni tentang Yesus Dimuliakan Di Atas Gunung. Pertanyaannya adalah mengapa Yesus Dimuliakan di atas gunung dan bukan di lereng atau dilembah? Ingat, gunung adalah simbol Allah bertahta. Maka, pada saat Yesus berdoa, pasti Dia selalu naik menuju ke bukit atau gunung.l, karena Allah selalu ada ditempat yang tinggi. Oleh karena Yesus tahu saat Nya akan tiba, yakni hari penderitaan Nya, maka Ia naik ke atas gunung untuk berdoa. Namun, saat Ia berdoa, Ia berubah rupa atau mengalami Transfigurasi, wajah Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

Dan pada saat itulah Allah memproklamirkan Yesus dengan berkata: ” _inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia_”. Hal tersebut disaksikan oleh ketiga rasul Nya yang mewakili para rasul yang lain. Kemuliaan Yesus di atas gunung tabor yang disaksikan oleh ketiga rasul Nya itu menjadi gambaran akan kemuliaan yang sesungguhnya yakni diatas gunung kalvari atau bukit Golgota. Sehingga, ketika Petrus dan temannya menyaksikan Transfigurasi Yesus, mereka merasa bahagia dan bahkan meminta Yesus untuk mendirikan 3 kemah.

Yesus mengajak ketiganya untuk kembali ke Yerusalem, ke dunia nyata, karena saatnya belum tiba. Dan Yesus berpesan kepada ketiga rasul Nya: ” _jangan kamu ceritakan penglihatan itu kepada seorang pun, sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati_”. Bahwa kemuliaan yang sesungguhnya akan terjadi di atas gunung kalvari di kayu salib. Dan kemuliaan itu harus melalui jalan penderitaan, melalui jalan salib. Jadi, tidak ada kemuliaan tanpa penderitaan.

Bagaimana dengan kita? Ada beberapa pesan buat kita, dari bacaan Injil hari ini: _pertama_ : *siapapun yang setia dan tekun berdoa, pasti ia akan mengalami juga transfigurasi: dalam cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak. Jika kita setia dan tekun berdoa, namun tidak terjadi transfigurasi, itu artinya kita tidak sungguh-sungguh setia dan tekun dalam berdoa*. _kedua_ : *kita akan memperoleh kemuliaan, jika kita menyatukan penderitaan kita dengan penderitaan Yesus. Atau kita menyatukan salib kita dengan salib Yesus, bukan salib kebodohan atau salib kedua penjahat yang disalibkan bersama sama dengan Yesus. Ingat, tidak ada kemuliaan tanpa penderitaan. Barangsiapa yang setia dalam iman akan Yesus, maka akan memperoleh keselamatan hidup yang kekal*.

Semoga demikian. Selamat Berhari Minggu. Kiranya kita mengalami transfigurasi dalam cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak kita, sebagai buah dari kesetiaan dan ketekunan kita dalam berdoa.

Mudah mudahan !!