♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende.
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan! Pada hari ini gereja katolik sejagat memperingati Santa Perawan Maria Berdukacita.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 19: 25 – 27, yakni tentang Yesus Disalibkan. Adalah sebuah peristiwa yang mengerikan dan mengharukan, di mana Maria sang bunda menyaksikan sendiri tragedi Yesus disalibkan. Namun, Maria sang bunda percaya kepada Sang Putera, bahwa dibalik salib ada kemuliaan atau di balik salib ada transfigurasi menjadi kenyataan. Oleh karena itu, Maria sang bunda tetap setia mendampingi Puteranya, hingga dibawah kaki salib Yesus. Dan bersama sang bunda ada murid yang dikasihi oleh Yesus, yakni Yohanes rasul.
karena itu, kepada sang bunda, Yesus menyerahkan para murid Nya yang juga disebut rasul yang diwakili oleh rasul Yohanes, dengan berkata: ” ibu, inilah anakmu! Dan kepada Yohanes murid Nya, Ia berkata: ” _inilah ibumu”. Maka sejak saat itu, sesungguhnya lahirlah gereja perdana, dengan Maria sebagai ibu gereja. Maria adalah ibu kita semua. Yesus Puteranya telah menyerahkan sang bunda kepada kita para murid Nya, melalui Yohanes rasul di bukit Golgota.
Pertanyaannya adalah apakah kita telah menerima Maria bunda Yesus di hati, dirumah kita? Tandanya bahwa kita menerima Maria bunda Yesus adalah dengan cara bersama sama dikeluarga berdoa rosario. Dan Maria pasti berdukacita, bukan saja karena puteranya wafat disalib, melainkan karena kita tidak mau menerimanya di hati, dirumah kita, ketika keluarga sebagai gereja mini, malas berdoa rosario. Maka, mari buatlah Maria bunda Yesus bersukacita, tidak hanya karena puteranya bangkit dari kubur Nya, tetapi juga karena di dalam keluarga kita sebagai gereja mini rajin dan tekun berdoa rosario.
Semoga demikian!!