Menyalakan Pelita

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan!

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 8: 16 – 18, yakni Perumpamaan Tentang Pelita. Pelita adalah lampu dengan bahan bakar minyak tanah. Oleh karena itu, pelita hanya akan bisa menyala kalau ada minyak tanah. Ingat perumpamaan tentang lima gadis yang bodoh, dan lima gadis yang bijaksana. Jadi, pelita akan tetap menyala, jika ada minyak tanah. Dan dalam bacaan Injil hari ini, pertanyaannya adalah siapakah yang menyalakan pelita? Dia adalah Tuhan Yesus.

Kita ibarat pelita, dan kita akan bisa “nyala” atau hidup kalau ada minyak, yakni Roh Tuhan ada dalam diri dan hati kita. Tanpa Roh Tuhan, kita sebagai pelita akan mati. Dan apa yang harus kita lakukan sebagai pelita, agar kita mendapatkan minyak tanah “Roh Tuhan”, dalam diri dan hati kita? Yang kita lakukan adalah selalu terbuka untuk menimba dan menerima Roh Tuhan, lewat doa, Ibadat, kebaktian dan Ekaristi. Dan juga Tuhan Yesus akan selalu menyala pelita iman, pengharapan dan kasih kepada kita. Dia mengharapkan agar nyalanya dapat menerangi orang orang disekitar kita, melalui kesaksian cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak kita sebagai pelita Nya Yesus.

Maka, mari jadikan diri kita sebagai pelita Nya Yesus yang akan menerangi atau memancarkan cahaya iman, pengharapan dan kasih kepada sesama yang diwujudkan lewat perbuatan perbuatan baik yang konkret, atau nyata.

Semoga demikian!!