♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende.
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan! Pada hari ini gereja katolik sejagat memperingati Santo Vinsensius a Paulo, Imam.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 9: 1 – 6, yakni tentang Yesus Mengutus Kedua Belas Murid. Kedua belas murid itu juga disebut rasul. Mereka diutus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang orang dari berbagai macam penyakit serta mengusir setan setan. Oleh karena itu, Yesus memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka, sehingga mereka mampu mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang orang dari berbagai macam penyakit serta mengusir setan setan. Itulah bekal utama yang diberikan oleh Yesus kepada kedua belas murid Nya a itu.
Dan Yesus melarang mereka untuk membawa apa apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang atau dua helai baju. Mengapa Yesus melarang hal itu? Agar mereka lebih fokus pada tujuan perutusan, yakni mewartakan Kerajaan Allah, menyembuhkan orang dari sakit dan penyakit, serta mengusir setan setan. Sebab, banyak kali hal hal diatas menjadi penghambat dan beban, dalam tugas perutusan. Dan Yesus tahu kecenderungan kita manusia, jika kita berpergian, yakni kita dibebani dengan hal hal duniawi. Maka, Yesus melarang para murid Nya, agar hati mereka tidak melekat pada hal hal duniawi.
Bagaimana dengan kita? Sebagai murid Yesus, kita pun diutus oleh Yesus untuk ambil bagian dalam tugas perutusan Nya, yakni untuk mewartakan Kerajaan Allah, melalui kesaksian cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak kita yang baik dan benar, yang mencerminkan bahwa kita adalah murid Yesus. Seperti kedua belas murid Nya yang diberikan tenaga dan kuasa, kita pun diberi tenaga dan kuasa oleh Yesus, untuk memampukan kita dalam tugas perutusan Nya itu.
Maka, kita diharapkan bisa membuka hati dan pikiran kita untuk menerima tenaga dan kuasa, yakni Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang akan memimpin dan membimbing kita dalam tugas perutusan tersebut.
Semoga demikian!!