Melakukan Kehendak Allah

Frater

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende.

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan! Pada hari ini kita memasuki hari Minggu biasa XXVI.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 21: 28 – 32, yakni Perumpamaan Tentang Dua Orang Anak. Perumpamaan ini ditujukan kepada imam imam kepala dan tua tua bangsa Yahudi. Yesus meminta pendapat mereka tentang sikap dua orang anak, yakni anak sulung dan anak yang kedua, yang dimintai oleh ayah mereka untuk pergi dan bekerja di kebun anggur. Terhadap permintaan ayah mereka, anak sulung, menjawab:” baik bapa, tetapi ia tidak pergi”. Lalu, permintaan yang sama kepada anak kedua, tetapi anak itu menjawab: ” aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal dan pergi”. Dan Yesus bertanya kepada mereka: ” siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?”. Jawab mereka: ” yang terakhir”.

Sebenarnya perumpamaan Yesus, tentang dua orang anak itu, dengan meminta pendapat para imam imam kepala dan tua tua Yahudi, adalah hendak menjebak mereka. Mereka para pemimpin dan pemuka agama seperti anak sulung, yang menjawab: baik Bapa, tetapi mereka tidak melakukan apa apa seperti yang tertulis dalam hukum Taurat. Yang mereka lakukan hanya supaya dilihat orang alias munafik. Sedangkan anak kedua adalah para pemungut cukai dan para perempuan pelacur, yang dianggap orang berdosa tetapi mereka bertobat. Yang menjawab: ” aku tidak mau”.Tetapi kemudian ia menyesal dan pergi, yang berarti meninggalkan sesuatu alias bertobat.

Bagaimana dengan kita? Bila kita mengidentifikasikan diri kita, dari pengalaman pribadi kita selama ini, apakah kita lebih sebagai anak sulung atau anak kedua? Silahkan menentukan pilihan berdasarkan pengalaman selama ini. Anak kedua walau menjawab tidak, tetapi ia menyesal, dan ia lah yang melakukan kehendak bapanya dalam hal ini adalah Allah. Siapapun yang menyesal dan bertobat, berarti ia telah melakukan kehendak Allah. Semoga kita tergolong dalam orang yang menyesal dan bertobat, yang berarti kita telah melakukan kehendak Allah. Mudah mudahan.

Selamat Berhari Minggu!!