Rumah Ku adalah Rumah Doa

Frater

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun, kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia! Pada hari ini gereja katolik sejagat memperingati Santo Andreas Dung Lac, Imam dan Kawan kawan, Martir.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 19: 45 – 48, yakni tentang Yesus Menyucikan Bait Allah. Hal itu dilakukan Nya, karena Bait Allah yang adalah rumah Bapa Nya, dan juga merupakan rumah doa, dijadikan tempat berjualan, dijadikan sarang penyamun oleh orang orang Yahudi. Oleh karena itu, Yesus memarahi mereka dengan mengusir mereka dari Bait Allah. Yesus mengusir mereka karena mereka telah menyalahgunakan Bait Allah yang adalah rumah Allah, yang adalah rumah doa, tetapi mereka jadikan bak pasar, tempat untuk berjualan, tempat untuk berbisnis. Dengan demikian, Bait Allah yang harusnya dijaga, dirawat kebersihannya, malahan dikotori, dinodai. Dalam konteks kita, Bait Allah adalah gereja, kapela yang ada tabernakelnya. Maka, setiap kita harus berusaha untuk menjaga dan merawatnya, agar tetap bersih alias tidak kotor, tidak dinodai dan tidak dijadikan lahan untuk berbisnis. Ingatlah, kata kata Yesus: ” rumahKu adalah rumah doa”. Dengan demikian setiap gereja, setiap kapela, adalah rumah doa. Yesus selalu ada dan tinggal di dalam Nya. Dia bersabda:
” Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Matius 18: 19 – 20). Jadi, yakinlah bahwa setiap gereja, setiap kapela adalah Rumah Tuhan, rumah doa. Maka, mari kita selalu datang ke rumah Tuhan.

Semoga demikian!!