♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia! Pada hari ini kita memasuki hari Minggu Prapaskah I.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Markus 1: 12 – 15, yakni tentang Percobaan Di Padang Gurun dan Yesus Tampil Di Galilea. Setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan, Roh Kudus memimpin Yesus ke Padang Gurun. Ia berpuasa selama 40 hari, 40 malam. Dan selama itu pula Ia dicobai iblis. Namun, Yesus berhasil melewati ujian iblis. Dan hal itu juga mau menunjukkan bahwa Dia adalah Allah. Kuasa Allah tidak bisa dikalahkan oleh kuasa iblis atau setan. Dan setelah Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus mulai tampil di depan umum, yakni di Galilea untuk memberitakan Injil Allah.
Katanya: ” saatnya telah genap, kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil”. Walau seruan pertobatan Yohanes Pembaptis, sama dengan seruan Yesus, namun maknanya berbeda. Bedanya adalah seruan pertobatan Yohanes Pembaptis, ditujukan untuk mempersiapkan kedatangan Yesus. Sedangkan seruan pertobatan Yesus, adalah bahwa kerajaan Allah sudah ada ditengah tengah mereka yang mendengar pewartaan Nya. Kata Bertobatlah dan percayalah kepada Injil, mengacu kepada diri Nya sendiri. Bahwa Injil yang dimaksudkan Nya adalah Yesus yang adalah Pewahyuan diri Allah. Dia adalah Allah yang menjelma menjadi Manusia. Bagaimana dengan kita? Yohanes Pembaptis adalah perintis jalan bagi kedatangan Yesus. Ia adalah orang yang menyerukan pertobatan. Yesus juga menyerukan pertobatan: bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Maka, kita pun sebagai murid Yesus, juga memiliki tugas yang sama untuk menyerukan pertobatan, namun pertama tama untuk diri kita sendiri, keluarga, komunitas dan baru untuk sesama.
Seruannya adalah: ” bertobatlah dan percayalah kepada Injil”. Maka, selama 40 hari kita berpuasa dalam rangka untuk sebuah pertobatan, lahir dan batin. Dan yang kita lakukan sekarang, tidak sebanding dengan yang telah dilakukan oleh Yesus di padang gurun. Akhirnya, selamat memasuki masa padang gurun, semoga kita bisa. Mudah mudahan.