Dalam Doa Jangan Bertele Tele

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia!

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 6: 7 – 15, yakni tentang Hal Berdoa. Yesus menasihati para murid Nya, agar dalam janganlah bertele tele. Mengapa? Sebab doa yang bertele tele itu adalah kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Dan Yesus mengingatkan bahwa Bapa sudah tahu apa yang kita perlukan sebelum kita minta kepada Nya. Oleh karena itu, Yesus mengajarkan doa yang sempurna kepada para murid Nya, yakni DOA BAPA KAMI.

Doa Bapa Kami adalah doa Yesus kepada Bapa Nya. Oleh karena itu, harus menjadi doa para murid Nya dan kita juga. Doa Bapa Kami juga merupakan doa pokok atau inti dalam gereja katolik. Doa Bapa Kami adalah doa yang singkat, padat dan jelas serta sarat makna. Selain, Yesus menasihati para murid Nya, agar jangan bertele-tele dalam doa, juga Dia mengingatkan para murid Nya, termasuk kita untuk betapa pentingnya pengampunan. Mengampuni orang yang bersalah kepada kita, mutlak sangat diperlukan. Sebab, tidak ada gunanya kita berdoa kepada Bapa di Surga, kalau kita tidak bisa mengampuni sesama. Bahkan pengampunan atau mengampuni atau memaafkan sesama, adalah syarat sebelum kita mempersembahkan doa kepada Bapa di Surga.

Sebab, Bapa akan melihat hati kita, apakah hati kita damai saat berdoa? Akhirnya, sekali lagi, ada dua pesan Yesus dalam bacaan Injil hari ini bagi kita, yakni pertama : dalam doa jangan bete tele dan kedua : Harus bisa mengampuni atau memaafkan sesama, yang telah melukai hati dan perasaan kita. Semoga demikian.