Menuntut Suatu Tanda

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia!

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 11: 29 – 32, yakni tentang Tanda Yunus. Yesus mengecam orang banyak yang meminta tanda dari Nya. Dia berkata: ” angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda, selain tanda nabi Yunus”. Mengapa Yesus mengecam mereka? Karena mata inderawi dan mata hati buta, untuk melihat berbagai mukjizat yang telah dilakukan oleh Yesus yang menunjukkan bahwa Dia adalah tanda nyata kehadiran Allah di dunia ini, serta telinga mereka tuli untuk mendengarkan cerita dari orang orang tentang siapakah jati diri Yesus, yang adalah Allah yang menjelma menjadi Manusia. Oleh karena itu, Yesus mengecam mereka dengan sebutan angkatan yang jahat. Andaikan mereka mampu melihat berbagai mukjizat yang dilakukan oleh Yesus, maka mereka harusnya percaya kepada Yesus dan bertobat. Dengan mereka percaya dan bertobat, maka mereka akan menerima keselamatan hidup yang kekal.

Bagaimana dengan kita? Adakah kita juga mau meminta dan menuntut suatu tanda dari Yesus? Yesus adalah tanda nyata kehadiran Allah di dunia, dan Dia hadir dalam setiap kali kita merayakan Ekaristi Kudus, melalui liturgi Sabda dan liturgi Ekaristi, yakni komuni suci. Dan ketika menyantap tubuh Nya, maka sesungguhnya kita juga adalah tanda kehadiran Yesus bagi sesama disekitar kita. Semoga demikian.