Jangan Menjadi Orang NATO

Frater

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 23: 1 – 12, yakni tentang Yesus Mengecam Ahli Ahli Taurat dan Orang Orang Farisi. Pertanyaan adalah mengapa Yesus mengecam mereka? Yesus mengecam mereka, karena mereka bersikap munafik. Antara kata dan perbuatan mereka, tidak sejalan. Lain dibibir lain di hati. Mereka hanya indah dalam berkata kata, tetapi mereka tidak bisa melakukan sesuai dengan apa yang mereka katakan. Oleh karena itu, mereka dicap sebagai orang NATO (No Action, Talk Only). Dan apa yang mereka lakukan hanya supaya di lihat orang bahwa mereka, saleh, suci, alim, padahal hati mereka penuh kelaliman, penuh tipu muslihat, penuh kemunafikan. Mereka selalu memakai topeng kemunafikan untuk menutupi kebobrokan dan kebohongan. Bagaimana dengan kita? Semoga kita tidak menjadi ahli ahli Taurat dan orang orang Farisi modern, yang selalu memakai topeng kemunafikan alias jangan menjadi orang NATO, melainkan hiduplah apa adanya, jujur, rendah hati, lugu, polos. Antara kata dan perbuatan harus sejalan. Apa yang kita katakan adalah apa yang kita buat. Atau apa yang kita buat sesuai dengan apa yang kita katakan. Jangan sampai lain di hati lain di bibir. Sekali lagi, kiranya kita tidak menjadi orang NATO, yang hanya pintar berteori dan praktiknya kosong, sehingga orang akan mencap kita OmDo (Omong Doank). Mudah mudahan, tidak demikian.