♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia!
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 9: 1 – 41, yakni tentang Orang Yang Buta Sejak Lahirnya. Sangat menyedihkan tentunya. Namun, belas kasih Allah melalui Yesus Putera Nya, menyembuhkan orang yang buta itu. Tetapi, kisah mukjizat penyembuhan orang buta itu sangat unik, yakni Yesus meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi, dan berkata kepadanya: ” pergilah, basuhlah dirimu di kolam siloam, artinya yang diutus. Maka, pergilah orang itu, ke kolam siloam, lalu kembali dengan matanya sudah melek”. Dan mukjizat penyembuhan orang buta itu, membuat para tetangga dan orang orang yang pernah mengenalnya menjadi bertanya tanya. Maka, orang orang itu membawa orang buta tadi kepada orang Farisi, untuk diinterogasi, apalagi penyembuhan itu dilakukan oleh Yesus pada hari sabat. Orang buta tadi, menceritakan bagaimana proses penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus. Karena itu, Yesus dikecam oleh orang orang Farisi. Seperti biasa orang orang Farisi memang selalu ingin mencari kesalahan Yesus. Yang anehnya, ternyata orang buta itu, tidak mengenal Yesus. Ketika orang buta itu diusir oleh orang orang Farisi, Yesus bertemu lagi dengan dia.
Yesus bertanya kepadanya: ” percayakah engkau kepada Anak Manusia?”. Dia menjawab: ” siapakah Dia Tuhan, supaya aku percaya kepada Nya”. Kata Yesus kepadanya: ” engkau bukan saja melihat Dia! Dia yang sedang berbicara dengan engkau, Dialah itu! Aku percaya, Tuhan! Lalu, sujud menyembah Yesus”. Demikianlah peristiwa mukjizat penyembuhan mata orang buta itu, melalui proses demi proses. Dan melalui proses itu pula, tumbuhlah iman dan kepercayaan orang buta itu kepada Yesus. Bagaimana dengan kita? Kita barangkali secara fisik atau jasmani atau inderawi, mata kita tidak buta, tetapi mungkin mata hati dan batin, atau mata rohani kita buta. Tetapi, baiklah kita memohon kepada Yesus, agar menyembuhkan mata rohani kita, sembari semakin beriman dan percaya kepada Yesus yang adalah Allah yang menjelma menjadi Manusia dan tinggal di antara kita. Semoga demikian.