♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia!
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 11: 1 – 45, yakni tentang Lazarus Dibangkitkan. Lazarus dibangkitkan, untuk menyatakan kemuliaan Allah, melalui Yesus Putera Nya. Atau Lazarus dibangkitkan untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah sungguh sungguh Allah, bukan hanya sungguh sungguh Manusia. Dan Lazarus dibangkitkan merupakan sebuah mukjizat yang sungguh sungguh sangat luar biasa. Bisa dibayangkan Lazarus sudah mati, dan sudah empat hari di dalam kubur. Bahkan kata Marta, dia sudah berbau. Namun, Yesus meyakinkan Marta, jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah.
Lalu, Yesus berdoa, Ia menengadah ke atas dan berkata: ” Bapa, Aku mengucap syukur kepada Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. Tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras, Lazarus, marilah keluar! Maka, keluarlah Lazarus, ia hidup kembali”. Yang menarik adalah banyak orang yang percaya kepada Yesus, berkat mukjizat yang dilakukan oleh Yesus. Bagaimana dengan kita? Kunci kebangkitan Lazarus adalah percaya dan berserah diri secara total, dengan tidak ragu ragu kepada Yesus. Dan itu telah ditunjukkan oleh Marta dan Maria saudara Lazarus.
Yesus berkata: ” Akulah kebangkitan dan hidup. Siapa saja yang percaya kepada Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada Ku, tidak akan mati selama lamanya”. Inilah Sabda yang membahagiakan bagi setiap orang yang percaya dan berserah diri secara total, dan tanpa ragu kepada Yesus, bahwa Ia sungguh sungguh Manusia dan sungguh sungguh Allah. Jika kita percaya dan berserah diri secara total kepada Yesus tanpa ragu, maka sesungguhnya kita tidak perlu takut menghadapi kematian. Sebab, kematian hanyalah sarana atau jalan untuk kehidupan yang akan datang. Semoga demikian.