♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia!
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 8: 31 – 42, yakni tentang Kebenaran Yang Memerdekakan dan Keturunan Abraham Yang Tidak Berasal dari Allah. Ada dialog antara Yesus, dengan orang orang Yahudi yang percaya kepada Nya, namun di salah mengerti oleh mereka. Yesus menegaskan kepada mereka bahwa jika mereka tetap tinggal dalam Firman Tuhan, maka mereka benar-benar murid Yesus, dan mereka akan mengetahui kebenaran dan kebenaran akan memerdekakan mereka. Kemerdekaan yang dimaksudkan oleh Yesus adalah kemerdekaan sejati sebagai anak anak Allah. Pada fase ini mereka salah mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Yesus.
Dalam benak mereka merdeka berarti mereka pernah di “jajah”, pernah menjadi budak atau hamba. Sedangkan mereka adalah keturunan Abraham yang tidak pernah di jajah, tidak pernah menjadi budak atau hamba siapa pun. Namun, Yesus menjelaskan kepada mereka, bahwa setiap orang yang berbuat dosa adalah budak atau hamba dosa. Dan Yesus datang untuk membebaskan atau memerdekakan kita manusia, dari belenggu dosa, agar kita kembali menjadi anak anak Allah yang merdeka dari belenggu dosa. Atau kembali menjadi murid Yesus yang sejati. Untuk itu, agar Yesus memerdekakan kita dari belenggu dosa adalah dengan tetap tinggal dalam Firman Nya.
Tetap tinggal dalam Firman Nya, berarti kita menerima dan percaya kepada Nya, sebagai Firman Allah yang tinggal di antara kita. Dan, jika kita menolak atau tidak percaya kepada Nya, maka kita tidak layak menjadi murid Nya yang sejati, dan sudah pasti kita tetap menjadi budak atau hamba dosa. Itu artinya kita tidak akan pernah menjadi anak anak Allah atau kita tidak akan memiliki kemerdekaan sejati sebagai anak anak Allah. Jadi, syaratnya adalah tetap tinggal dalam Firman Nya, yang diwujudkan lewat menerima dan percaya kepada Yesus yang adalah Firman Allah yang tinggal di antara kita manusia. Semoga demikian.