♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia!
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 10: 31 – 42, yakni tentang Yesus Ditolak oleh Orang Yahudi dan Yesus Diseberang Sungai Yordan. Sekali lagi, orang Yahudi memiliki sikap antipati terhadap Yesus, sebagai akibat dari mereka gagal paham tentang Yesus. Padahal ada banyak pekerjaan atau perbuatan baik yang dilakukan oleh Yesus, selain mewartakan Injil, atau mewartakan Kerajaan Allah, juga Dia mengajar tentang ajaran kasih. Tidak berhenti di situ, Yesus juga banyak melakukan berbagai mukjizat penyembuhan, juga mengusir setan l, bahkan membangkitkan orang mati.
Pekerjaan pekerjaan atau perbuatan perbuatan baik itu atau berbagai mukjizat itu, telah menunjukkan bahwa Yesus bukanlah seorang manusia biasa, melainkan Dia adalah Allah yang menjelma menjadi Manusia. Sebab, tidak ada seorang pun manusia di dunia ini, yang bisa melakukan seperti yang dilakukan oleh Yesus, lewat berbagai mukjizat yang dilakukan Nya. Namun, sayangnya orang orang Yahudi tidak mampu untuk melihat sisi ke Allah an dari pekerjaan atau perbuatan baik yang telah dilakukan oleh Yesus. Dan padahal, Allah telah memproklamirkan dua kali tentang jati diri Yesus, yang pertama ketika Yesus dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis.
Dan setelah Yesus keluar dari air, “ada suara dari surga berkata, ” Inilah Putraku, Yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (Matius 3: 17). Dan yang kedua, ketika Yesus dimuliakan di atas gunung, Allah bersabda: ” Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia” (Mrk. 9: 7). Jadi, Allah sendirilah yang memuliakan Yesus, selain melalui Sabda Nya, tetapi juga melalui pekerjaan atau perbuatan baik yang dilakukan oleh Yesus, yakni melalui berbagai mukjizat yang amat sangat luar biasa, yang tidak akan pernah bisa dilakukan oleh manusia biasa. Tetapi, karena mata inderawi dan mata hati serta mata batin mereka buta oleh kesombongan, maka mereka tidak akan bisa melihat sisi ke Allah an Yesus, juga telinga inderawi dan telinga hati serta telinga batin mereka, telah tuli oleh kecongkakan mereka, sehingga mereka tidak bisa mendengar ketika Allah memproklamirkan siapa jati diri Yesus yang sesungguhnya.
Bagaimana dengan kita? Adakah kita juga gagal paham tentang Yesus? Adakah mata inderawi, mata hati dan mata batin kita buta untuk melihat pekerjaan atau perbuatan baik yang dilakukan oleh Yesus yang menunjukkan sisi ke Allah an Nya? Dan adakah telinga inderawi, telinga hati dan telinga batin kita tuli untuk mendengarkan sabda Nya melalui kitab suci? Dan kuncinya adalah kita harus memiliki sikap kerendahan hati dihadapan Tuhan dan sesama. Semoga demikian.