♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia!
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 24: 35 – 48, yakni tentang Yesus Menampakkan Diri Kepada Semua Murid. Saat itu mereka sedang mendengarkan kesaksian dua orang murid yang pergi ke emaus, yang berjumpa dengan Yesus yang telah bangkit. Dan tiba tiba, Yesus berdiri di tengah tengah mereka dan berkata: ” damai sejahtera bagi kamu”. Yesus menyampaikan damai sejahtera kepada para murid Nya, karena Dia tahu hati para murid Nya sedang galau, lantaran kematian Guru mereka. Kegalauan hati para murid Nya, terbukti dengan perasaan takut, ketika Yesus tiba-tiba muncul dan mengira Yesus hantu. Padahal Yesus bukan hantu, melainkan Tuhan yang melampaui ruang dan waktu, sehingga Dia bisa berdiri ditengah tengah mereka, walau pintu rumah dikunci. Lalu, Yesus menguatkan hati mereka, dengan berkata: ” mengapa kamu terkejut, dan apa sebabnya, timbul keragu raguan di dalam hatimu”.
Dan untuk menghilangkan keragu raguan hati para murid Nya, maka Yesus menunjukkan tangan dan kaki Nya yang bekas paku itu, dengan berkata: ” Aku sendirilah ini! Bahkan Yesus menyuruh mereka untuk meraba diri Nya, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat pada Ku”. Tidak hanya itu, untuk membuktikan bahwa Yesus telah sungguh sungguh bangkit, maka Ia memakan sepotong ikan goreng di depan mata mereka. Dan apa yang dilakukan oleh oleh Yesus itu, hanya untuk membuktikan bahwa Ia sungguh sungguh bangkit secara utuh, baik tubuh insani maupun Ilahi, sebab Ia adalah Allah. Dan agar lebih meyakinkan lagi, Yesus membuka hati dan pikiran mereka, dengan menjelaskan lagi tentang isi kitab suci. Dengan berbuat demikian, Yesus sadar benar bahwa iman dan kepercayaan para murid Nya sedang tumbuh dan berkembang. Butuh sebuah proses, agar para murid Nya sungguh sungguh beriman dan percaya bahwa Yesus sungguh sungguh telah bangkit.
Bagaimana dengan kita? Kita pun belum pernah berjumpa dan melihat Yesus yang telah bangkit. Namun, kita beriman dan percaya kepada Nya. Dia bersabda:” berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (Yohanes 20: 29). Dan pada bagian akhir dari bacaan Injil hari ini, kepada para murid Nya yang sedang berkumpul di Yerusalem dan kepada kita yang hidup di zaman sekarang, memiliki tugas perutusan yang sama, yakni Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Apa artinya? Artinya kita harus menjadi SAKSI kebangkitan Yesus.
Bagaimana caranya? Caranya: tidak harus dengan kotbah, melainkan dengan cara memberikan kesaksian hidup, yang menunjukkan bahwa Yesus telah bangkit, melalui cara hidup kita yang baru, dengan menjadi manusia yang baru, yakni cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak yang baru, baik dan benar serta menyenangkan hati sesama, terlebih hati Tuhan. Semoga demikian.