Damai Bagi Kamu

Frater

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia! Padahal hari ini kita memasuki hari Minggu Paskah II, Minggu Kerahiman Ilahi.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 20: 19 – 31, yakni tentang Yesus Menampakkan Diri Kepada Murid Murid Nya; Yesus Menampakkan Diri Kepada Tomas; dan Maksudnya Injil Ini Dicatat. Untuk sekian kalinya Yesus menampakkan diri Nya kepada para murid Nya, kecuali Thomas. Saat mereka berkumpul, sedangkan pintu rumah dikunci, Yesus berdiri di tengah tengah mereka. Pertanyaannya adalah kok bisa Yesus berdiri di tengah tengah mereka, padahal pintu pintu dikunci? Bisa sekali? Mengapa, bisa? Karena Yesus yang bangkit adalah Tuhan.

Sebagai Tuhan, Ia mengatasi ruang dan waktu. Yang menarik adalah sapaan Yesus yang pertama kali diucapkan Yesus kepada para murid Nya, yakni: ” damai bagi kamu”. Sebanyak 3 X Yesus mengucapkan: “damai bagi kamu”, dalam bacaan Injil hari ini. Biasanya kata kata yang diucapkan berkali-kali itu, bermakna sangat penting. Dan itu memang benar, sebab Yesus mengetahui kondisi yang dialami para murid Nya, yang diselimuti oleh rasa takut kepada orang orang Yahudi, dan itulah sebabnya mereka menutup pintu pintu rumah mereka.

Dengan mengucapkan “damai bagi kamu” Yesus tahu tahu benar bahwa yang dibutuhkan oleh para murid Nya adalah keadaan hati dan batin yang damai, sebab dengan begitu mereka dapat meneruskan tugas perutusan Yesus, tanpa ada rasa takut. Dan damai itu berasal dari Tuhan sendiri. Dan saat para murid Nya mendengar ucapan damai dan melihat Sang Guru, mereka bersukacita.

Lalu, Yesus menghembusi mereka, dan berkata: ” terimalah Roh Kudus”. Roh Kudus inilah yang membuat mereka semakin berani serta dengan suasana hati dan batin yang damai, mereka dengan sukacita memberikan kesaksian tentang Yesus yang bangkit sebagai Tuhan. Jadi, jika suasana hati dan batin damai, maka Roh Kudus bisa berkarya dalam diri kita para murid Yesus. Itulah sebabnya, Yesus terlebih dahulu memberikan damai, baru menghembusi mereka dengan Roh Kudus. Namun, sayangnya saat itu, Tomas salah satu rasul Yesus, tidak ada pada waktu itu. Teman²nya menceritakan kepada Tomas, bahwa mereka telah melihat Yesus. Tetapi, Tomas tidak percaya dengan cerita teman ²nya.

Tomas ingin membuktikannya dengan memasukkan jari tangannya ke dalam bekas paku pada tangan, kaki dan lambung Yesus. Sebagai Tuhan, Yesus tahu kalau Tomas tidak percaya, maka 8 hari kemudian Yesus kembali menampakkan diri Nya kepada para murid Nya dan Tomas juga ada. Maka, Yesus meminta kepada Tomas untuk memasukkan jari tangannya ke dalam bekas paku pada tangan, kaki dan lambung Yesus. Tomas, tidak berkutik, lalu dia menjawab: ” Ya Tuhan ku, dan Allah ku”. Lalu, Yesus berkata kepadanya: ” karena engkau melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”.

Ucapan Yesus ini, ditujukkan kepada kita, yang tidak pernah melihat Yesus, namun kita percaya kepada Nya. Dan masih banyak tanda dan mukjizat yang dilakukan oleh Yesus yang tidak dicatat, namun kita diselamatkan bukan karena tanda dan mukjizat yang dilakukan Nya, melainkan karena iman dan kepercayaan akan kebangkitan Nya. Ada beberapa pesan buat kita dari bacaan Injil hari ini, yakni pertama: siapapun kita, pasti membutuhkan damai dalam hidupnya. Dan kedamaian itu bersumber dari Tuhan. Untuk itu, mohonlah damai kepada Tuhan Yesus, agar memenuhi hati dan batin kita. Dan Yesus akan memberikan damai kepada kita, apabila kita berkumpul di dalam nama Nya.

kedua : Yesus mengutus kita untuk menjadi saksi kebangkitan Nya. Dan Dia akan menghembusi kita dengan Roh Kudus Nya. Namun, syaratnya hati dan batin kita, harus damai terlebih dahulu, dan kedamaian itu, hanya ada di dalam Tuhan. ketiga: bahwa kita akan berbahagia, akan diselamatkan, jika kita beriman dan percaya kepada Nya, walau kita tidak melihat Dia. Semoga demikian.

Selamat berhari Minggu paskah II, Minggu Kerahiman Ilahi.