♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia!
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 3: 31 – 36, yakni Kesaksian Yohanes Tentang Yesus. Yohanes Pembaptis adalah orang pertama yang memberikan kesaksian tentang Yesus. Yohanes Pembaptis adalah perintis jalan bagi kedatangan Yesus, Sang Mesias Anak Allah, yang menjelma menjadi Manusia. Dia adalah orang yang berseru seru dipadang gurun, luruskan jalan bagi Tuhan. Bertobatlah dan berilah dirimu di baptis. Yohanes Pembaptis sangat mengenal tentang siapa jati diri Yesus yang sebenarnya, sebab dia adalah utusan Allah.
Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa: ” barangsiapa yang percaya kepada Anak, yakni Yesus Putera Allah, maka ia beroleh hidup yang kekal. Dan sebaliknya, barangsiapa yang tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup”. Dan walaupun, Yohanes Pembaptis memberikan kesaksian tentang siapa jati diri Yesus yang sesungguhnya, namun banyak juga orang tidak mau menerima kesaksiannya. Dan mereka yang tidak mau menerima kesaksian Yohanes Pembaptis, berarti mereka yang menolak keselamatan hidup yang kekal.
Bagaimana dengan kita? Kita adalah para murid Yesus, berkat sakramen pembaptisan dan sakramen inisiasi yang lain yang kita terima. Maka, konsekuensinya adalah kita harus seperti Yohanes Pembaptis yang memberikan kesaksian tentang Yesus, melalui kesaksian cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak yang baik dan benar serta menyenangkan hati Tuhan. Dan agar kita dapat memberikan kesaksian tentang Yesus, maka pertama tama, kita harus selalu menjalin relasi yang intim dan intens dengan Yesus, melalui doa dan membaca kitab suci, serta merenungkan firman Nya.
Semoga demikian.