Peduli Terhadap Sesama

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia!

Renungan hari ini, terinspirasi dari Injil Yohanes 6: 1 – 15, yakni tentang Yesus Memberi Makan Lima Ribu Orang. Hal ini dilakukan oleh Yesus hanya dengan 5 roti jelai dan 2 ekor ikan, yang berasal dari seorang anak kecil. Tidak diketahui siapa anak kecil itu. Namun, dari padanya bisa membuat kenyang lima ribu orang, berkat mukjizat yang dilakukan oleh Yesus. Anak kecil itu, bisa jadi adalah seorang malaikat penolong yang hadir tatkala Filipus kehabisan akal dan kurang percaya bahwa Yesus Sang Guru adalah Allah yang dapat mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Yesus sebagai Gembala yang baik, ingin memenuhi kebutuhan para domba atau pengikut Nya, tidak hanya kebutuhan rohani, tetapi juga kebutuhan jasmani. Oleh karena itu, ia mencoba melatih kepedulian atau kepekaan para murid Nya terhadap kebutuhan para pengikut Nya. Ia berkata kepada Filipus: ” di manakah kita akan membeli roti, sehingga mereka ini dapat makan?”. Dan bagaimana reaksi Filipus? Filipus menjawab: ” roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing masing mendapat sepotong kecil saja”. Sebuah respon yang tidak diharapkan oleh Yesus, tentunya.

Sebenarnya, Yesus hanya mau menguji sekaligus mengasah sikap kepedulian atau kepekaan para murid Nya. Dan seorang anak kecil yang bisa jadi adalah seorang malaikat penolong menjawab situasi ini. Dengan 5 roti dan 2 ikan diubah oleh Yesus, hanya dengan mengucap syukur dan membagi bagikannya kepada mereka, namun dapat menyenyangkan 5 ribu orang laki-laki. Bahkan masih ada potongan potongan yang lebih, sebanyak 12 bakul penuh. Inilah salah satu mukjizat yang luar biasa yang dilakukan oleh Yesus.

Bagaimana dengan kita? Yesus tidak hanya mencobai sikap kepedulian atau kepekaan Filipus terhadap situasi yang terjadi saat itu, tetapi juga menguji sikap kepedulian atau kepekaan kita juga terhadap situasi yang terjadi disekitar kita, apapun situasi itu, tetapi terlebih orang orang yang berkekurangan atau orang miskin atau orang yang lapar, orang yang menderita disekitar kita. Dan janganlah kita seperti Filipus, yang terlalu banyak pertimbangan atau pun alasan untuk tidak membantu, melainkan kita harus belajar dari seorang anak kecil yang memberi dari kekurangan, sebab Tuhan sendiri yang akan menggandakannya menjadi berlimpah. Untuk itu, ada beberapa pesan buat kita dari bacaan Injil hari ini, yakni:

pertama: Tuhan selalu menguji kita dengan berbagai persoalan hidup sekalipun itu persoalan yang berat, namun yang Tuhan harapkan adalah kita harus sungguh sungguh percaya pada Nya. Sebab, Dia akan mengubah persoalan yang berat itu menjadi sebuah BERKAT.

kedua : apapun situasi hidup kita, jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan. Sebab, dengan selalu bersyukur kita tidak akan pernah merasa berkekurangan dan kita akan selalu bahagia.

ketiga : Jangan tunggu kaya, atau berkelimpahan, baru kita memberi atau berbagi atau beramal kasih atau bersedekah kepada mereka yang berkekurangan atau miskin atau yang lapar. Namun, kita bisa memberi dari kecukupan atau dari kekurangan kita, sebab Tuhan akan menggandakannya, dan bahkan tidak akan membuat kita tambah miskin, melainkan kita akan mendapatkan kelimpahan BERKAT.

Semoga demikian.