Yesus Mengundurkan Diri Ke Gunung

Frater

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia!

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 6: 16 – 21, yakni tentang Yesus berjalan diatas air. Hal ini dilakukan oleh Yesus bukan karena Dia sedang melakukan akrobatik atau bermain sulap, melainkan Dia mau menunjukkan bahwa Dia adalah Allah yang mau menolong para rasul Nya yang sedang dalam keadaan bahaya besar, yakni laut bergelora karena angin kencang yang mengombang ambingkan perahu mereka. Dia tahu bahwa para rasul Nya dalam keadaan bahaya, saat Ia mengundurkan diri ke gunung, setelah sepanjang hari, Dia melaksanakan karya pelayanan Nya, yakni mengajar para murid Nya yang berjumlah 5 ribu orang laki laki, dan tidak termasuk perempuan dan anak anak.

Yesus mengundurkan diri ke gunung, untuk apa? Yesus mengundurkan diri ke gunung, tidak lain dan tidak bukan, adalah untuk berjumpa dengan Allah bapa Nya, untuk berdoa, dan untuk mengucapkan syukur kepada Allah Bapa Nya. Sebab, seluruh hidup Yesus bernafaskan doa. Oleh karena itu, sebelum dan sesudah Yesus melaksanakan karya pelayanan Nya, Ia selalu berdoa, apa pun keadaan Nya. Dan dengan mengundurkan diri ke gunung, Yesus ingin mengisi atau mengumpulkan kembali, energi yang terkuras, Bagaimana dengan kita para murid Nya? Kita hendaknya belajar dari Yesus Sang Guru, yang seluruh hidup Nya bernafaskan doa.

Sebelum dan sesudah melakukan suatu kegiatan, hendaknya kita selalu berdoa kepada Tuhan. Apalagi dalam mengarungi kehidupan kita, terkadang laju perahu kita terhambat oleh gelora laut, karena angin kencang. Maka, kita membutuhkan kehadiran Tuhan. Dan Tuhan Yesus Sang Guru kita, tahu situasi yang kita alami. Dia tidak akan pernah meninggalkan kita, Dia selalu hadir pada saat yang tepat. Oleh karena itu, Dia berkata: ” ini Aku, jangan takut”. Dan saat Yesus ada dalam perahu kehidupan kita, maka apapun persoalan atau masalah yang kita alami, pasti semuanya bisa diatasi. Ingat, Dia hadir dalam perahu kehidupan kita, sejauh doa yang kita sampaikan kepada Nya.

Dan sebagai pertanyaan refleksinya adalah Sudahkah kita mengundurkan diri ke gunung keheningan atau kesunyian hati kita yang paling dalam? Semoga!!! Selamat Berakhir pekan.